Beritaindonesia.id– Misteri hilangnya tiga jurnalis Tiongkok mendapat perhatian dari pemerintah Amerika Serikat. Pasalnya, tiga jurnalis itu sebelumnya berupaya mengungkap dampak wabah virus Corona jenis baru atau Covid-19 di Wuhan.
Terkait hal itu, anggota parlemen AS meminta Departemen Luar Negeri mendesak Tiongkok agar menyelidiki hilangnya tiga jurnalis tersebut. Melalui surat yang dikirim pada Selasa (31/3), perwakilan dari Partai Republik Jim Banks meminta pemerintah AS mencari tahu nasib Fang Bin, Chen Qiushi, serta Li Zehua.
Menurut lansiran sejumlah media, mereka hilang seusai membuat video dan menyebarkannya secara daring termasuk gambar rumah sakit yang kewalahan menangani pasien virus Korona dan tumpukan mayat di dalam minibus.
“Ketiga orang ini memahami risiko pribadi yang terkait dengan laporan independen mengenai virus Corona di Tiongkok, namun mereka tetap melakukan itu,” tulis Banks. Banks sendiri menuding pemerintah Tiongkok telah menjebloskan mereka ke penjara atau bahkan lebih buruk lagi.
Sementara itu, Kedutaan Besar Tiongkok dan Departemen Luar Negeri Tiongkok tidak berkomentar terkait permintaan parlemen AS tersebut.
Seperti diketahui, virus Korona yang menjadi pandemi global, muncul pertama kali di Wuhan pada Desember 2019. Virus tersebut telah membuat sebagian Tiongkok lumpuh dan kini telah melumpuhkan dunia. Awalnya, Tiongkok berusaha menutupi penyebaran virus tersebut dengan sejumlah cara. (JPC)