Beritaindonesia.id, JAKARTA– Keris peninggalan pahlawan Pengeran Diponegoro telah dikembalikan oleh pihak Belanda ke Indonesia, pada Selasa (11/3) kemarin. Keris itu, disebut-sebut sebagai Keris Nogo Siluman.
Namun, anggota DPR RI, Fadli Zon mengatakan, Keris tersebut bukan Nogo Siluman, melainkan Kersi Naga Raja di era Mataram Sultan Agung. Dia mengatakan, kemungkinan Nogo Siluman masih ada di Museum Volkenkunde di Belanda.
“Iya benar. Keris Diponegoro ada 3 buah, ada di ruang yang sama di Museum Volkenkunde. Yang dibawa ini Nogo Rojo. Dua keris Diponegoro dhapur Nogo Siluman yang legendaris belum terbawa. Ya mungkin next time ya,” ujar Fadli Zon dikutip akun twitternya, Rabu (11/3).
Fadli Zon sendiri, selain anggota DPR RI, Ia juga merupakan Ketua Ketua Umum Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI), yang mana organisasi perkerisan Indonesia ini telah terdaftar di UNESCO.
Fadli mengatakan, pernah mengirim 3 peneliti SNKI ke Belanda pada tahun 2017, termasuk dirinya. Mereka pernah melihat keris Diponegoro yang merupakan Nogo Siluman.
“Bagus sekali. Untuk itu perlu peneliti yang ahli dan tepat dikirim ke sana, yang mengerti keris baik dari sisi wilah, warangka, sejarah untuk meneliti dhapur, pamor, tangguh, grenengan, sekarkacang, jenis besi dan meneliti mpu pembuatnya jika memungkinkan,” ujar Fadli Zon.
Fadli mengatakan, Sejarawan Belanda belum tentu mengerti atau ahli keris. Bahkan di Belanda pun mereka tak mengerti berbagai jenis keris tersebut. Mereka hanya berdasarkan catatan, baik catatan perampasan dari perang, hadiah atau pembelian. “Tapi mereka merawat keris dengan baik,” kata Fadli.
Dia mengatakan, SNKI pernah melakukan penelitian dan perjalanan ke banyak kolektor keris Belanda. Bahkan ikut membuat keris di besalen (tempat pembuatan keris) di komunitas pecinta keris di Belanda.
“Masih ada ribuan keris bersejarah kita di Belanda milik Teuku Umar, Imam Bonjol dan raja-raja Bali,” pungkas Fadli. (fin)