Beritaindonesia.id,JAKARTA– Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan uji cepat atau rapid test bagi pegawai sebagai bentuk skrining awal dalam upaya pencegahan penyebaran virus korona atau Covid-19. Kegiatan tersebut dilakukan selama dua kali sejak Rabu (29/4) dan Kamis (30/4) hari.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo menyampaikan, sebanyak 502 orang telah mengikuti rapid test. Kemudian, didapatkan ada enam pegawai yang terindikasi terinfeksi Covid-19 setelah melalui dua kali pengujian.
“Ke enam pegawai tersebut tidak menunjukkan sakit atau bergejala. Tapi, BNPB memberikan kebijakan kepada enam pegawai tersebut untuk menerapkan isolasi mandiri di lantai 2 Graha BNPB,” kata Agus dalam keterangannya, Kamis (30/4).
Agus menuturkan, keenam pegawai yang memiliki indikasi terinfeksi Covid-19 dari hasil pemeriksaan antibodi berbasis respon imunologi itu kemudian diuji menggunakan swab tes yang hasilnya akan keluar 3 hingga 5 hari kemudian. Menurutnya, swab tes tersebut akan dilakukan selama dua kali pengambilan sampel yang bertempat di RS Tarakan.
“Setelah dilakukan pengambilan sampel, para pegawai tersebut diantar ke rumah dengan ketentuan isolasi mandiri dan pemantauan dari puskesmas setempat. Prosedur ini dimaksudkan sebagai pemantauan aktif, termasuk kepada anggota keluarga yang lain,” ujar Agus.
Menurutnya, jika hasil tes swab positif, mereka akan dikarantina di Wisma Atlet. Sehingga penularan ke anggota keluarga atau orang lain dapat dihindari dan dicegah.
“Sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid– 19, BNPB juga memberikan vitamin, masker, hand-sanitizer serta suplemen herbal kepada para pegawainya,” tukasnya.B (JPC)