Beritaindonesia.id, SEOUL– Profesor asal Korea Selatan, Park Hyun, 47, awalnya begitu percaya diri tak akan tertular virus Korona. Sebab dirinya belum termasuk lansia dan tak punya riwayat penyakit apapun sebelumnya.
Suatu ketika, dia mulai merasakan gejala tak enak. Dan berakhir dalam perawatan intensif di selatan kota Busan. Gejala itu dimulai dengan batuk kering dan sakit tenggorokan. Diikuti beberapa hari kemudian dengan sesak napas yang sangat parah. Bahkan dia sampai pingsan saat menunggu hasil tes Coronavirus di rumah sakit.
Hasilnya positif. Sang profesor dirawat di rumah sakit dan kondisinya berfluktuasi setiap hari. Beberapa kali dia pikir akan mati. “Itu seperti roller coaster,” katanya seperti dilansir dari Japan Times, Kamis (9/4).
“Saya merasa seperti ada piring tebal menekan dada dan jarum menusuk dada saya,” katanya.
Beberapa gejalanya mungkin merupakan efek samping dari perawatannya. Park Hyun melaluinya dengan tetap positif. Dan setelah delapan hari dirawat, dua kali tes pun negatif. Dia dipulangkan dari rumah sakit.
“Saya mengalami situasi yang sangat buruk,” kata Park. “Saya berpikir saat itu mungkin terakhir kalinya saya bisa menulis sesuatu dalam hidup saya,” tambahnya.
“Jadi saya mencoba menulis sesuatu yang pendek di Facebook untuk dibagikan kepada teman-teman,” pungkasnya. (jpc/fajar)