Beritaindonesia.id, TANZANIA — Keajaiban dialami seorang penambang skala kecil di Tanzania. Hanya dalam semalam, sang penambang berubah menjadi miliarder setelah berhasil menemukan batu mulia Tanzanite.
Saniniu Laizer, nama penambang di Tanzania tersebut. Dia mendapatkan USD3,4 juta atau setara Rp47,6 miliar dari Kementerian Pertambangan Tanzania atas temuan batu permata yang memiliki berat 15 kilogram itu. Tanzanite hanya ditemukan di Tanzania utara dan digunakan untuk membuat ornamen atau aksesori.
“Besok akan ada pesta besar,” kata Laizer kepada BBC.
Tanzanite adalah salah satu batu permata paling langka di bumi. Seorang ahli geologi setempat memperkirakan pasokannya mungkin habis dalam 20 tahun ke depan.
Daya tarik batu mulia terletak pada ragam warnanya yakni hijau, merah, ungu, dan biru. Nilainya ditentukan berdasarkan kelangkaan. Semakin halus warna atau kejernihannya, semakin tinggi harganya. Dua batu mulia tersebut masing-masing memiliki berat 9,2 kg dan 5,8 kg.
Presiden John Magufuli menelepon Laizer dan mengucapkan selamat. Sang presiden berterima kasih karena Laizer membuktikan bahwa Tanzania negara kaya.
Sebelumnya pada 2017, Presiden Magufuli memerintahkan militer untuk membangun tembok sepanjang 24 km (14 mil) di sekitar lokasi penambangan Merelani di Manyara, yang diyakini sebagai satu-satunya sumber Tanzanite di dunia. Setahun kemudian, pemerintah melaporkan peningkatan pendapatan di sektor pertambangan dan menghubungkan kenaikan itu dengan pembangunan tembok tersebut.