Beritaindonesia.id — Republik Islam Iran memiliki misil balistik Zolfaqar-e Basir yang daya jelajahnya hingga 434 mil.
Negeri Para Mullah itu memamerkan capaiannya dalam pengembangan alat utama sistem persenjatan (alutsista). Misil balistik generasi terbaru tersebut diperkenalkan melalui Press TV.
Dengan roket tersebut, Iran mampu menjangkau pangkalan-pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di kawasan Timur Tengah. Saat ini Negeri Paman Sam itu memiliki pangkalan militer di Arab Saudi, Bahrain, Oman, Irak, Kuwait dan Uni Emirat Arab (UEA).
Komandan Garda Pengawal Revolusi Islam Iran Mayor Jenderal Hossein Salami mengatakan, negerinya mengembangkan misil balistik itu ketika sedang menghadapi sanksi internasional yang dipaksakan Presiden AS Donald Trump. “Perang yang sedang berlangsung hari ini adalah salah satu tekad,” ujarnya.
Salami menambahkan, Iran telah sepenuhnya siap berperang melawan AS. Menurutnya, Negeri Persia itu menggunakan sanksi dari AS sebagai sebuah peluang untuk mempercepat kemajuan sektor pertahanannya. “Bangsa Iran melanjutkan jalan ini dengan keyakinan,” tegasnya.
Sebelumnya Iran pernah menggunakan misil balistik Zolfaqar-e Basir generasi kedua untuk menyerang pangkalan udara AS di Ain al-Assad, Irak.
Sumber anonim di pemerintah AS menyatakan, Iran melakukan segala upaya untuk mempertahankan eksistensi dalam kemampuan di bidang persenjataan. Menyitat laporan itelijen AS, sumber terebut menyebut Iran bekerja sama dengan Korea Utara dalam pengembangan misil balistik.