Beritaindonesia.id, MAKASSAR — Baginda Rasulullah SAW bersabda, apabila masuk bulan ramadan terbukalah pintu-pintu rahmat dan tertutuplah pintu-pintu neraka serta terbelenggulah syaitan-syaitan.
Hadis ini sebagai penegasan betapa berartinya puasa bagi orang yang beriman. Bukan hanya diwajibkan bagi generasi sekarang tapi juga orang-orang sebelumnya. Muaranya adalah agar kita bertakwa kepada Allah SWT.
Puasa Ramadhan tidaklah afdhal jika tidak disertai niat. Berbagai pendapat ulama mengajarkan tentang hukum niat puasa ramadhan ini.
Berikut bunyi niat puasa, “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta’ala”.
Dilansir dari channel Youtube ZulkifliMarzuki TV diterangkan, dalam kitab Bulughul Marom karangan Al Imam Al Hafidz ibnu Hajar Al Atsqolani, diriwayatkan Hafsah istri dari Baginda Rasul SAW mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda “barang siapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar maka puasanya dianggap tidak sah”.
Ustaz Zulkifli Marzuki, Ketua MUI Karet Kuningan Setiabudi, Jakarta Selatan itu lalu menjelaskan para imam dari empat mazhab berbeda penafsiran dari Hadis ini. Yang pertama Imam Abu Hanifah mengatakan bahwa seseorang bila niat puasa setelah subuh hingga sebelum dzuhur, puasanya dianggap sah.
“Sementara bagi madzhab Imam Syafi’i, niat puasa sesudah subuh maka puasa wajibnya (ramadhan) tidak sah. Tapi jika ia puasa sunnah maka sah,” ucap Ustaz Zulkifli.
Ketiga adalah mazhab Imam Malik, jika niat puasa satu bulan penuh selama ramadhan pada malam pertama, maka sah puasanya.
“Namun jika di hari berikutnya dia lupa atau tidak niat maka sah puasanya,” kata dia.
Tak hanya tentanh hukum membaca niat puasa, Ustaz Zulkifli juga menerangkan tentang keutamaan sahur. Terkait dengan sahur, diriwayatkan oleh Anas Bin Malik, Baginda Rasul SAW bersabda “makan sahurlah kalian, karena dalam sahur itu ada limpahan keberkahan”.
Sahur hukumnya sunnah. Sahur salah satu cara mendapatkan keberkahan Allah SWT. Karena tujuan sahur adalah membentuk pola hidup sehat.
Walaupun kita sedang puasa tapi kita tetap kuat dan mampu beraktivitas seperti biasa. Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang yang sahur, karena waktu sahur adalah waktu dikabulkannya doa.
“Dan yang paling penting, sahur adalah pembeda antara puasa orang muslim dan para ahli kitab,” pungkas da’i muda ini. (endra/fajar)