Beritaindonesia.id, JAKARTA- Pengamat Politik Rocky Gerung menyindir Pemerintah yang hingga saat ini belum mempublikasikan salinan Undang-undang Omnibus Law yang terdiri dari 900 halaman itu.
“Semua lagi cari (Draf Omnibus Law), dan mungkin cela terakhir cari di kandang bebek di Kalimantan, ketinggalan di situ mungkin.” Sindir Rocky Gerung dikutip akun YouTubenya, Ahad (11/10).
Dia merasa heran dengan sikap Presiden Joko Widodo yang melakukan konferensi Pers terkait Omnibus Law. Padahal naskahnya saja belum diperlihatkan ke publik. Sehingga apa yang disampaikan Jokowi dalam konferensi pers itu, persisi seperti yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Ga ada poin, ga ada naskahnya, tapi Presiden masih ngomong bikin konferensi pers sendirian. Dan yang diomongkan itu persis seperti yang diomongkan oleh Airlangga tuh. Jadi Airlangga sebagai Menko sudah bicara ngapain Presiden tampil lagi bicarakan hal yang sama.” Ucap Rocky Gerung.
Rocky bilang, kekacauan Omnibus Law ini terlihat sejak awal ketika pembahasannya dilakukan secara diam-diam. “Minimal publik tahu bahwa lembar itu adalah lembar siluman.” Katanya.
Sebelumnya Presiden Jokowi mengklaim, telah terjadi disinformasi dan penyebaran hoax terkait poin-poin Omnibus Law. Namun, Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus mengatakan, sumber kesalahan adalah pemerintah dan DPR sendiri. Karena disinformasi muncul di publik itu akibat referensi Omnibus Law tak tersedia atau tidak dibuka ke publik.
(Fajar)