Beritaindonesia.id, MINNESOTA – Seorang wanita bernama Aishah dari Twin Cities, merasa diperlakukan tidak pantas saat memesan minuman di kedai kopi Starbucks, di Saint Paul, Amerika Serikat.
Kejadian itu saat Aishah memesan minuman, yang biasanya pembeli akan ditanyakan nama untuk dituliskan di gelas. Namun faktanya berbeda. Pegawai Starbucks yang melayani Aishah justru menulis kata ISIS di tempat minum yang dipesannya, bukan nama aslinya.
Kejadian itu terjadi di Minnesota, Amerika Serikat. Aishah mengatakan bahwa ia menerima minuman berlabel ofensif. Mengutip New York Post, Aishah mengatakan barista itu memberikan minuman kepadanya, yang bertuliskan “ISIS” – singkatan dari kelompok teroris Negara Islam – tertulis di atasnya dengan spidol hitam.
Aishah sempat bertanya kepada pegawai tersebut soal tulisan ‘ISIS itu.
Namun, barista mengatakan, dia tidak terlalu mendengar saat Aishah menyebutkan namanya. Bahkan, manajer Starbucks malah membela karyawannya. “Saat saya melihatnya, saya kewalahan dengan banyak rasa emosi,” kata Aishah.
“Saya merasa diremehkan dan dihina. Ini adalah kata yang menghancurkan reputasi muslim di seluruh dunia. Saya tidak percaya bahwa di zaman sekarang ini, sesuatu seperti ini dapat dianggap dapat diterima,” uangkapnya dengan rasa kesal.
Sang Mama American – Islamic Relations (CAIR) di Minnesota, meminta semua staf yang terlibat dalam insiden tersebut untuk dipecat dari toko. Seorang juru bicara Target — pengelola toko Starbucks, mengatakan bahwa pelabelan itu adalah “kesalahan yang tidak menguntungkan.”