Beritaindonesia.id, MYANMAR — Setidaknya 50 orang tewas akibat tanah longsor pada tambang batu giok di Myanmar utara, menurut para pejabat.
Insiden itu terjadi Kamis pagi di daerah Hpakant. Negara bagian Kachin itu dikenal kaya akan giok. Departemen Pemadam Kebakaran Myanmar menyebut longsor terjadi akibat hujan lebat melanda wilayah itu.
“Para penambang giok disiram oleh gelombang lumpur,” kata pernyataan itu, menyebutkan jumlah korban jiwa mencapai 50. “Proses pencarian dan penyelamatan masih berlangsung,” kata pejabat dilansir aljazeera, Kamis, 2 Juli.
Foto yang diposting di halaman Facebook menunjukkan, tim pencarian dan penyelamatan mengarungi lembah yang tampaknya dibanjiri oleh tanah longsor.
Tanah longsor yang fatal adalah hal biasa di daerah tersebut. Para korban seringkali dari masyarakat miskin yang mempertaruhkan hidup mereka berburu batu permata hijau yang tembus cahaya.
Penjualan resmi batu giok di Myanmar bernilai $ 750,04 juta pada 2016-2017, menurut data yang diterbitkan oleh pemerintah sebagai bagian dari Prakarsa Transparansi Industri Ekstraktif.
Tetapi para ahli percaya bahwa nilai sebenarnya dari industri ini, terutama yang diekspor ke China, jauh lebih besar.
Sumber daya alam Myanmar yang melimpah – termasuk batu giok, kayu, emas dan amber – juga membantu membiayai kedua belah pihak dari perang saudara selama puluhan tahun antara etnis Kachin dan militer.