FAJAR.CO.ID, MAKASSAR –- Demi mewujudkan Zero Accident, Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Koopsau) II menggelar kegiatan Safety Meeting Koopsau II tahun 2020, di Ruang Rapat Suryadi Suryadharma Koopasu II, Jumat (13/3/2020).
Kegiatan yang dibuka langsung Panglima Koopsau (Pangkoopsau) II Marsda TNI Donny Ermawan Taufanto, M.D.S, tersebut, diikuti Kepala Staf (Kas) Koopsau II Marsma TNI Andi Kustoro, para Pejabat Koopsau II dan para Pejabat Keselamatan Penerbangan dan Kerja (Lambangja) dari Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) jajaran Koopsau II.
Pangkoopsau II dalam sambutannya mengatakan, kegiatan safety meeting Koopsau II merupakan wadah silaturrahmi bagi pejabat Lambangja Koopsau II dengan pejabat Lambangja Lanud Jajaran Koopsau II, agar terjalin komunikasi dan koordinasi yang baik dengan saling tukar informasi sehingga diperoleh kesamaan visi dan misi dalam pembinaan Lambangja di seluruh Lanud Jajaran Koopsau II.
“Kegiatan safety meeting ini diharapkan
juga munculnya ide dan gagasan baru serta adanya saran dan masukan dari para
peserta, yang merupakan pejabat Lambangja di satuan masing-masing, sehingga ide
dan gagasan tersebut, dapat dijadikan referensi dalam peningkatan pelaksanaan
program pembinaan keselamatan terbang dan kerja TNI Angkatan Udara pada masa
mendatang,” jelas Marsda TNI Donny Ermawan.
Menurut Pangkoopsau II, keselamatan
terbang dan kerja merupakan perioritas utama dalam setiap pelaksanaan tugas
guna mewujudkan zero accident. “Karena itu, keselamatan terbang dan kerja TNI
Angkatan Udara merupakan tanggungjawab seluruh anggota TNI Angkatan Udara,
sehingga harus ada upaya preventif dalam menghadapi segala potensi yang dapat
menyebabkan terjadinya incident maupun accident. Untuk itu diperlukan pembinaan
secara terus menerus, melalui peningkatan dan pemahaman tentang keselamatan
terbang dan kerja,” terangnya.
Diungkapkan Pangkoposau II Donny Ermawan
Taufanto, selama tiga tahun berturut-turut semenjak 2017 sampai 2019, pihak
Koopsau II mampu meraih predikat zero accident. “Ini merupakan hasil kerja
keras dan perjuangan kita semua. Namun demikian kita harus ingat sebuah pepatah;
safety is never ending task, yang artinya safety adalah pekerjaan yang tiada
berakhir, selama kita hidup, selama itu pula kita akan selalu berhubungan
dengan safety,” papar alumni AAU Tahun 1988 ini.
Mantan Danseskoau ini juga mengatakan,
dengan predikat zero accident yang dicapai selama tiga tahun berturut-turut,
tidak boleh membuat kita sombong sehingga menyebabkan lengah dan terlena atas
keberhasilan tersebut, karena tugas untuk mempertahankan zero accident jauh
lebih berat. Dibutuhkan adanya komitmen yang tinggi untuk selalu berperilaku
safety yang dimulai dari diri sendiri, kelompok dan seluruh satuan yang ada di
jajaran Koopsau II.
Pangkoopsau juga menekankan kepada para
peserta safety meeting, untuk mempertahankan zero accident yang telah kita
capai. Perlu dibangun generative safety culture di TNI Angkatan Udara, yaitu
dalam bentuk tindakan nyata yang diawali dengan kejelian kita dalam melihat dan
melaporkan setiap potensi bahaya (potential hazard) di lingkungan kerja, peduli
untuk mengingatkan safety terhadap sesama rekan kerja, atasan, maupun bawahan
serta melakukan aksi nyata dalam mengurangi risiko kecelakaan terbang dan
kerja.
“Dengan adanya kejelian, kepedulian dan
aksi nyata yang kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka hal inilah yang
akan meningkatkan budaya safety kita menjadi budaya safety yang generative yang
pada akhirnya kita mampu meraih predikat zero accident pada tahun berikutnya,”
pungkas Pangkoopsau II. (lis)