Beritaindonesia.id — Finalis Puteri Indonesia 2020 asal Sumatera Barat, Kalista Iskandar, saat ini masih dihujat netizen lantaran salah menyebut sila ke-4 dan ke-5 Pancasila.
Presenter televisi Najwa Shihab pun ikut memberikan pembelaan terhadap Kalista. Najwa menilai, kesalahan Kalista murni karena ia tengah dibekap rasa gugup.
Pembelaan ini disampaikan Najwa lewat akun Instagram-nya. Mem-posting foto kolase dirinya, Ketua MPR Bambang Soesatyo, dan Kalista Iskandar, Najwa menilai bahwa kesalahan yang dilakukan Kalista sangatlah wajar. Najwa Shihab sendiri mengakui bahwa hal nyaris serupa pernah ia alami saat masih menjadi reporter sebuah televisi swasta beberapa waktu silam.
“Ramai soal Puteri Sumatera Barat Kalista Iskandar yang sempat salah menyebutkan Pancasila saat menjawab pertanyaan Ketua MPR Bambang Soesatyo. Saya jadi teringat pengalaman siaran langsung pertama kali,” tulis Najwa Shihab di akun Instagram pribadinya.
Najwa bercerita, kala masih menjadi reporter junior, ia pernah begitu gugup sampai ia lupa dengan namanya sendiri. “Saya sampai salah menyebut nama sendiri. Bayangkan, perdana muncul di televisi tapi memperkenalkan diri sebagai orang lain,” cerita Najwa Shihab.
Grogi yang dialami host acara Mata Najwa itu juga sempat terjadi saat menyampaikan berita soal bencana tsunami di Aceh pada 2004 silam. Kala itu Najwa sempat salah menyebutkan nama kota.
“Teringat juga pengalaman meliput bencana tsunami di Aceh. Karena kekalutan situasi saya salah menyebut Kota Calang menjadi Calung. Usai laporan langsung itu, saya dihampiri oleh seorang bapak sambil menangis, karena ia masih menunggu kabar dari keluarganya di kota yang saya salah sebut tadi,” tulisnya.
Berkaca dari pengalamannya, Najwa pun sangat memahami situasi yang dialami Kalista Iskandar ketika ia salah menyebutkan sila ke-4 dan 5 pada malam puncak gelaran Puteri Indonesia 2020 yang berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan, Jakarta Jumat (6/3) malam kemarin.
“Jadi saya bisa memahami kegugupan yang pasti berkali-kali lipat dihadapi Kalista tadi malam. Hanya diberi waktu menjawab 30 detik di tengah riuh rendahnya sorakan penonton,” katanya.
Tak sampai di situ, Najwa juga memaparkan bahwa Bambang Soesatyo pun pernah mengalami hal serupa saat dilantik menjadi Ketua DPR beberapa waktu lalu. Artinya, kesalahan seperti ini sangatlah manusiawi dan tidak layak digunjingkan sedemikian hebat.
“Ketua MPR Bambang Soesatyo yang tadi malam mengajukan pertanyaan hafalan itu juga pernah berada di situasi yang hampir mirip. Saat momen pelantikannya menjadi Ketua DPR. Walau bukan hapalan, karena ia dituntun saat mengucapkan sumpah, tapi ia juga sempat salah ucap sumpah. Bahkan sampai 3 kali. We are all humans after all (Bagaimanapun, kita cuma manusia biasa, Red),” tandasnya. (JPC)