Beritaindonesia.id — Penemu vaksin dari BioNTech dan Pfizer yang merupakan pasangan suami istri Profesor Ugur Sahin, dan Oezlem Tuereci yakin bahwa sebentar lagi pandemi Covid-19 segera berakhir.
Keyakinan mereka menyusul Inggris menjadi negara pertama yang memberikan persetujuan darurat untuk vaksin virus corona. Vaksinasi atau imunisasi massal akan segera dimulai di sana dengan 800 ribu dosis awal vaksin Pfizer dan BioNTech. Vaksin akan didistribusikan pekan depan.
Vaksin Covid-19 berhasil dikembangkan, diuji, dan disetujui dalam jangka waktu cepat. Selama wawancara Rabu (2/12) pagi, Ugur Sahin berseri-seri dan bangga.
“Kami percaya bahwa ini benar-benar awal dari akhir pandemi. Lebih banyak negara perlu menyetujui vaksin tersebut. Pastinya ini awal yang baik,” sebut Sahin pada CNN.
Sahin benar, ini baru permulaan dari akhir. Pemerintah Inggris telah mendapatkan kesepakatan dengan berbagai produsen, berjumlah lebih dari lima dosis per orang. Inggris telah memesan 40 juta dosis vaksin Pfizer di awal dan lebih cepat daripada Amerika Serikat dan Jerman.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS dan Badan Obat-obatan Eropa Uni Eropa mempercepat timeline imunisasi. Saat perlombaan vaksin memanas, negara-negara miskin mungkin tertinggal. Mereka tidak dapat menyaingi kekuatan ilmiah atau ekonomi dari negara-negara kaya dalam hal pengembangan atau pengadaan vaksin.
Perkiraan dari Duke Global Health Innovation Center di Durham, N.C., menunjukkan bahwa beberapa orang di negara berpenghasilan rendah mungkin harus menunggu hingga 2024 untuk mendapatkan vaksinasi. Uni Eropa dan lima negara telah memesan sekitar setengah dari perkiraan pasokan vaksin untuk tahun 2021 seperti laporan Nature.