Beritaindonesia.id — Spanduk ajakan boikot produk-produk Prancis terbentang. Spanduk itu dipasang oleh Kokam Pemuda Muhammadiyah Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Komandan Nasional Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Zainuddin Gayo merespons hal itu.
Seperti aksi boikot lainnya, yang dilakukan oleh Kokam Pemuda Muhammadiyah di Penajam Paser Utara itu dipicu pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Pernyataan tersebut dinilai telah menyakiti hati umat muslim di seluruh dunia.
Menurut Zainuddin, baliho tersebut dinaikkan tanpa pemberitahuan kepada dirinya sebagai Komandan Nasional Kokam. “Seharusnya sebelum menaikkan baliho itu, mereka mengomunikasikannya terlebih dulu ke saya,” katanya saat diwawancarai di Jakarta pada Kamis (12/11/2020).
“Selain itu, juga harus sepengetahuan Pengurus Pemuda Muhammadiyah juga yang menaungi Kokam,’’ imbuhnya.
Zainuddin menegaskan baliho Kokam Pemuda Muhammadiyah Penajam Paser Utara itu sama sekali bukan merupakan seruan dari Pemuda Muhammadiyah. Sebaliknya PP Muhammadiyah dan Pemuda Muhammadiyah justru tidak setuju dengan aksi boikot produk-produk Prancis yang diproduksi di dalam negeri.
’’Pertimbangannya adalah sisi kemanusiaan,’’ tandasnya. Sebab saat ini masih banyak juga umat muslim yang bekerja dan mencari nafkah di perusahaan-perusahaan Prancis yang ada di Indonesia. ’’Jadi bukan hanya asal boikot tanpa memikirkan nasib sebagian umat di balik boikot itu,’’ tambahnya.
Zainuddin akan mendiskusikan soal baliho itu dengan Komandan Kokam Penajam Paser Utara. Bahkan kalau bisa segera menurunkan baliho itu. Saat ini dia sedang mencoba menghubungi mereka untuk menanyakan apa dasar pemikiran dan latar belakang menaikkan baliho itu. Secara organisatoris akan dimusyawarahkan. Karena bagian dari Pemuda Muhammadiyah.
(Fajar)