
Jakarta, 17 April 2025– PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) punya cara unik untuk memperkenalkan produk mitra binaannya. Kali ini, bekerja sama dengan PT Garuda Indonesia, KPI memperkenalkan produk binaan Kilang Plaju dalam penerbangan Garuda yang terbang dari Bandar Udara (Bandara) Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK), pada 8 April 2025.
“Perkenalan produk mitraan ini menjadi salah satu elemen kejutan bagi bagi awak & penumpang,” kata Corporate Secretary KPI Hermansyah Y. Nasroen.
Sebanyak 161 penumpang dan 7 kru penerbangan pada penerbangan tersebut merasakan cita rasa lokal dari para pelaku UMKM yang dibina Kilang Plaju.
Ragam produk UMKM yang terbang mengudara, jelas Hermansyah antara lain Keripik Tempe Bu Mar, Teh Herbal Bu Jamiah, Ecoprint Scrunchies, Nastar by Orchid, hingga Kopi Muara Cawang, yang semuanya merupakan produk dari UMKM binaan Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Plaju Berdaya.
Hermansyah juga menjelaskan bahwa kolaborasi ini juga menjadi semangat untuk terus membawa produk mitra binaan KPI dapat terus semakin dikenal.
“UMKM Mitra binaan KPI beragam-ragam. Harapannya tentu semua mitra binaan Pertamina bisa Go National bahkan Go International,” harap Hermansyah.
Hermansyah juga menyampaikan bahwa melalui kolaborasi ini, KPI ingin menunjukkan bahwa pemberdayaan UMKM dapat dihadirkan dengan cara yang inovatif. “Saat produk lokal bisa hadir dan dibanggakan di atas ketinggian 30.000 kaki, di sanalah kami percaya bahwa potensi lokal mampu menembus batas dan mendapatkan dukungan yang lebih luas,” tutur Hermansyah.
Kehadiran Garuda Indonesia sebagai mitra strategis turut memperkuat dampak dari kegiatan ini. Melalui sinergi tersebut, pengalaman terbang bersama Garuda menjadi lebih dari sekadar perjalanan; melainkan juga momen untuk mengenal dan mengapresiasi hasil karya UMKM yang dihadirkan dengan penuh kebanggaan.
Produk-produk yang diajak terbang oleh KPI ini memang memiliki banyak keunikan.
Keripik Tempe Bu Mar, adalah produk olahan tempe dari sebuah Jalan Asia, dengan latar pemukiman perkotaan di Kelurahan Plaju Ulu, Kecamatan Plaju, yang tumbuh dengan semangat mempertahankan warisan sebagai produsen tempe tertua di Kota Palembang. Sejak 1952, tempe di Kota Palembang diproduksi dari Kampung Tempe yang sekarang merupakan binaan Program TJSL Kampung Pangan Inovatif dari Kilang Pertamina Plaju.
Tak jauh dari Kampung Tempe Plaju Ulu, ada juga rumah produksi kue kering Orchid, yang digerakkan oleh tangan seorang pemuda, dengan racikan aneka kue yang menjadi santapan andalan saat momen lebaran. Nastar adalah salah satu produk andalannya.
Ada juga Teh Herbal Bu Jamiah, yang pernah melenggang hingga masuk sebagai salah satu suvenir bagi para delegasi di perhelatan G20 pada 2022 lalu, dimana Bu Jamiah, produsen teh ini, memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk disulap menjadi kebun herbal, yang menjadi bahan baku produksi tehnya, seperti daun mint, bunga rosella, sambiloto hingga daun bidara.
“Ecoprint Scrunchies, menjadi salah satu produk UMKM Rosella Ecoprint yang menjadi simbol fesyen berkelanjutan dari Kecamatan Plaju, di mana proses pembuatannya memanfaatkan warna-warna dari zat dedaunan yang tumbuh di halaman rumah warga,” lanjut Hermansyah.
Ada juga Kopi Muara Cawang, yang diolah dari tanaman kopi di dataran tinggi Sumatera Selatan, tepatnya di Desa Singapure, Kabupaten Lahat. Kopi jenis arabika ini diolah BUMDes dengan proses sangrai yang secara penuh menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 2,2 kWp sebagai sumber energi baru terbarukan di daerah itu.
Hermansyah menambahkan, bahwa semangat KPI dalam memberdayakan UMKM diikuti dengan inisiatif untuk memperkuat cita rasa lokal yang mampu bersaing luas. “Kami tumbuh bersama masyarakat, dan terus berharap agar senantiasa menularkan semangat berkelanjutan kepada pelaku UMKM sebagai simpul ekonomi kerakyatan,” ujar Hermansyah.
Pada kesempatan terpisah, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan, kolaborasi ini merupakan berkomitmen untuk mendorong pengembangan UMKM dengan membantu pemasaran produknya agar dapat dinikmati oleh masyarakat lebih luas.
“Pertamina telah mengembangkan program pelatihan yang bertujuan agar UMKM mampu menghadirkan produk unggulan yang memiliki daya saing di tingkat nasional dan berkualitas ekspor. Dengan sinergi antar BUMN, produk-produk UMKM Pertamina dapat lebih luas pasarnya dan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas serta perekonomiannya,” pungkas Fadjar.