Beritaindonesia.id, NAPOLI– Kisah pilu dialami Luca Franzese, pemuda asal Napoli, Italia. Dia mengungkapkan nasibnya dalam sebuah video di media sosial. Bahwa dirinya sedang menjalani isolasi bersama jenazah kakaknya. Kakaknya, Teresa Franzese, 47, meninggal pada Sabtu (7/3) malam di Naples, Italia, karena positif virus Korona.
Hati Luca yang hancur itu diungkapkannya sambil merilis video yang memilukan. Itu karena jenazah kakaknya tidak dievakuasi oleh pihak berwenang di Italia. Layanan pemakaman dilaporkan menolak untuk mengangkat jasad Teresa Franzese. Luca pun menjaga jenazah kakaknya tersebut di dalam rumah hingga 36 jam.
“Italia telah meninggalkan kami,” kata Luca yang merasa hancur seperti dilansir dari Mirror, Rabu (11/3).
Jenazah Teresa terlihat di latar belakang video yang diunggahnya. Teresa dinyatakan positif Coronavirus dan meninggal dunia.
“Saya membuat video ini untuk kebaikan Italia, untuk kebaikan Napoli. Saudara saya meninggal, mungkin karena virusnya, dan saya sudah menunggu respons sejak malam,” tukasnya.
“Saya harus memaksa pihak berwenang untuk datang dan melakukan tes. Saya harus menempatkan diri dalam isolasi diri. Saya mungkin tertular virus,” ungkap Luca.
“Untuk menjaga agar saudara saya tetap hidup, saya sempat mencoba memberikan resusitasi mulut ke mulut dan tidak ada yang peduli. Kami hancur, Italia telah meninggalkan kami. Tapi, tetap harus saling memberi kekuatan,” imbuh Luca penuh kesedihan.
Beberapa anggota keluarga, termasuk anak-anak dan orang tua, dipaksa untuk tetap di rumah bersama jenazah Tereza. Kisah sedih itu terjadi di tengah situasi locked down di Italia dengan 60 juta orang diisolasi.
Pihak berwenang telah mengonfirmasi bahwa 800 orang lebih telah meninggal karena virus Korona. Perdana Menteri Giuseppe Conte memperpanjang isolasi pada 60 juta populasi. Rumah sakit kewalahan menampung pasien di Italia utara. Masa isolasi akan berlaku sampai April 2020. (jpc/fajar)