Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Banggai 2020, tensi politik Banggai mulai memanas, belum lagi dengan adanya temuan beberapa lembaga survei yang mengejutkan publik.
Kabarnya petahana akan dihadapkan dengan penantang yang dinilai sangat potensial. Temuan beberapa lembaga survei, memprediksi Pilkada Banggai bakal menjadi pertarungan petahana Herwin Yatim dan penantang kuat yakni Amirudin Tamoreka atau dikenal dengan Haji Amir.
Berdasarkan survei Lembaga Survei Politik Indonesia (LSPI) yang dilakukan pada tanggal 17 sampai 23 Februari 2020, menyebutkan elektabilitas kandidat kategori Top of Mind calon Bupati Banggai 2020 adalah Herwin Yatim dengan prosentase 31,4 persen, kemudian disusul Amirudin Tamoreka 18,3 persen, lalu Mustar Labolo 9,8 persen.
Selain Top of Mind, Elektabilitas kandidat secara tertutup juga menempatkan nama Herwin Yatim dengan prosentase 34,4 persen, disusul Amirudin Tamoreka 19,1 persen dan Mustar Labolo 10,7 persen. Sementara nama lain selain tiga kandidat tersebut masih di bawah angka 10 persen.
Peneliti LSPI Rachmayanti Kusumaningtyas, dalam keterangan persnya menyampaikan, jika menganalisa hasil survei tersebut, memang secara elektabilitas petahana Herwin Yatim saat ini dinilai kuat dan berada di peringkat atas prosentasenya. Namun, nama Amirudin Tamoreka atau Haji Amir juga sangat berpeluang jika melihat prosentasenya sudah di atas 15 persen.
“Itu artinya Haji Amir bisa dikatakan sebagai lawan yang berpotensi mengancam pergerakan petahana. Apalagi Pilkada masih 7 bulan lagi, peluang Haji Amir sangat terbuka,” kata Rachma, Kamis (27/02).
Jika merujuk hasil survei LSI pada bulan November 2019 lalu, tingkat elektabilitas Petahana Herwin Yatim masih sangat dominan. Hasil survei LSI menyebut tingkat elektabitas Herwin Yatim mencapai 50,10 persen. Sedangkan tingkat elektabilitas tokoh-tokoh lainnya masih dibawah 10 persen.
“Jika survei pada bulan November 2019 Herwin Yatim elektabilitasnya di angka 50,10 persen, kemudian hasil survei pada bulan Februari 2020 Herwin berada di angka 34,4 persen, itu artinya petahana Herwin mengalami penurunan drastis dan di posisi berbahaya,” ungkap Rachma.
Hal tersebut, tentu berbeda dengan Haji Amir, figur penantang yang surveinya semakin hari semakin melonjak. Haji Amir yang sebelumnya di bulan November 2019 masih di bawah angka 10 persen, sedangkan sekarang bulan Februari 2020 sudah di angka 19,1 persen.
“Jika Haji Amir dalam temuan hasil survei ke depan semakin meroket, bisa dipastikan akan mampu mengalahkan petahana. Karena perbandingannya sudah jelas, Haji Amir elektabilitasnya semakin kesini semakin naik,” paparnya.
Masih kata Rachma, semua lembaga survei dalam menyajikan data tidak akan jauh beda hasilnya, karena menggunakan metodologi yang sama, terukur dan akurat.
“Hampir semua lembaga survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 4,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen,” jelasnya.
Jika elektabilitas petahana semakin hari semakin menurun, imbuh Rachma, bisa dipastikan akan tertutup peluangnya. Atau bisa jadi alasannya karena masyarakat Banggai menginginkan pemimpin baru.
“Figur Haji Amir saat ini bisa dikatakan penantang yang kuat dan bisa jadi lawan yang berbahaya bagi petahana,” tutupnya.