Beritaindonesia.id – Menteri Agama Fachrul Razi kerap mendapat sorotan karena beberapa pernyataan yang dianggap kontroversi. Terakhir muncul survei 100 hari Kabinet Kerja, bahwa Kementerian Agama dinilai sebagai kementerian yang terburuk.
Staf Khusus Menteri Agama, Ubaidillah Amin Moch mengungkapkan, bahwa selama ini banyak pemberitaan Menteri Agama Fachrul Razi yang tidak utuh. “Yang saya pantau tidak utuh dari apa yang Menteri Agama katakan, tapi saya menyikapi hal itu sebagai sebuah wujud cinta teman-teman media dan masyarakat untuk membantu mengawal Menteri Agama terus bekerja baik dan lebih baik lagi menakhodai Kementerian Agama sesuai dengan visi misi presiden Jokowi,” kata Ubaidillah melalui keterangan tertulisnya, yang diterima indopolitika.com, Senin (10/2/2020).
“Saya berbicara di sini tidak ingin mengklarifikasi pemberitaan menteri agama yang dinilai kontroversi beberpa bulan ini, karena memang sudah jelas dan tidak perlu ada klarifikasi lagi,” terangnya.
Ubaidillah pun mengungkapkan beberapa kebijakan Menteri Agama yang telah dimuat media, tetapi luput dari perhatian publik. Pertama, terkait toleransi bergama yang menjadi visi misi Presiden Jokowi. Menurut Ubaidillah, Menteri Agama Fachrul Razi langsung mencontohkan dirinya dan mengajak semua jajaran Kemenag baik itu di tingkat pusat maupun daerah hadir dalam beberapa perayaan hari besar agama yang dan diakui di indonesia.
Bahkan beberapa kasus intoleransi, Menteri Agama mencoba menyelesaikannya dengan soft. Akan tetapi publik terkadang tidak sabar kemudian menerima informasi yang salah dari pihak-pihak yg tidak bertanggung jawab. Dalam hal ini, Ubaidillah menilai ada pihak yang ingin memanfaatkan kondisi tersebut dan menjustifikasi Menteri Agama Fachrul Razi lamban dan tidak segera menyelesaikannya.
Kedua, Menteri Agama Fachrul Razi beberapa kali menyampaikan pernyataannya bahwa Kementerian Agama yang selama ini dikesankan marak adanya “hengki pengki” dalam penempatan jabatan, proyek pengadaan, dan lainnya sudah mulai berubah.
Ubaidillah ingin masyarakat menilai itu sebagai komitmen yang dilakukan Menteri Agama Fachrul Razi, meskipun diakui perubahan belum terjadi secara keseluruhan. Bukti terkait itu, kata Ubaidillah, di acara penandatanganan mega proyek SBSN pembangunan 6 Universitas Islam negeri (proyek 6 in One), yang juga dihadiri oleh rekanan pemenangannya, Menteri Agama Fachrul Razi dalam sambutannya menegaskan tidak boleh ada permainan dalam proyek di Kementerian Agama.