Beritaindonesia.id– World Health Organization (WHO) akhirnya bersuara mengenai rumor yang beredar terkait dengan persebaran virus SARS-CoV-2. Kepanjangan PBB di sektor kesehatan itu menyangkal kabar bahwa virus tersebut berasal dari laboratorium Wuhan Institute of Virology (WIV). Tudingan tersebut sudah diungkit Presiden AS Donald Trump selama beberapa minggu terakhir.
Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengungkapkan hal tersebut dalam wawancara dengan The Straits Times. Dia menegaskan tidak ada bukti bahwa virus yang menjangkiti 4,7 jiwa itu dirancang secara sintetis.
“Saya rasa pendapat ilmuwan sudah jelas soal itu. Jika virus tersebut sintetis, pasti ada tanda-tanda yang kentara,” paparnya.
Dia menjelaskan, virus tersebut berasal dari kelelawar. Namun, publik memang belum tahu bagaimana virus tersebut berpindah ke manusia. Ketika ditanya soal tudingan yang dilakukan pemerintah AS, Swaminathan memilih bungkam. “Saya tidak punya pendapat soal itu,” ujarnya.
Dewasa ini, Trump bersama Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo getol menyinggung teori bahwa laboratorium di Wuhan merupakan asal virus SARS-CoV-2. Bahkan, mereka kerap mengancam bakal memberikan sanksi kepada Negara Tirai Bambu atas wabah yang melumpuhkan ekonomi AS tersebut.
Tuduhan itu sudah berkali-kali disangkal Tiongkok. Terakhir, mantan pegawai WIV mengunggah surat terbuka. Dia meminta semua ilmuwan Tiongkok bisa lebih aktif untuk membenarkan informasi salah yang beredar soal virus korona.
“Menurut saya, WIV dan Shi Zhengli (ilmuwan senior di sana, Red) harus muncul ke publik dan membenarkan stigma yang ada saat ini,” ujar Zhao Fei, ilmuwan yang keluar dari institut tersebut pada akhir 2018, menurut South China Morning Post.
Sementara itu, Pompeo terlihat mulai menganulir tudingannya selama ini. Saat diwawancarai Breitbart akhir pekan lalu, Pompeo terlihat mengubah sikapnya. Dia tak menyebut terkait dengan rumor itu.
“Kita tahu semua ini berawal dari Wuhan. Yang kita tidak tahu di mana atau dari siapa lebih tepatnya,” ungkapnya. (JPC)