Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Rudy Heriyanto Adi Nugroho, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Rote Ndao, Sabtu (29/11/2025), untuk meninjau langsung perkembangan pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Kecamatan Rote Timur dan Landu Leko. Kunjungan ini menandai kuatnya perhatian pemerintah pusat terhadap pengembangan komoditas garam sebagai sektor strategis nasional.

Setibanya di Bandara D.C. Saudale, Sekjen KKP disambut secara adat dengan Topi Ti’i Langga dan Selimut sebagai bentuk penghormatan masyarakat Rote Ndao. Dari bandara, rombongan langsung menuju lokasi pembangunan K-SIGN yang diproyeksikan menjadi salah satu pusat produksi garam terbesar di Indonesia.

K-SIGN Rote Ndao merupakan program strategis nasional yang tidak hanya bertujuan memperkuat ketahanan garam nasional, tetapi juga membuka peluang besar bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Kawasan ini dirancang mampu menyerap hingga 26.000 tenaga kerja—sebuah proyeksi yang diharapkan memberi dampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk, dalam berbagai kesempatan menyampaikan apresiasi atas dukungan KKP terhadap pengembangan sektor garam di daerahnya. Ia menyebut K-SIGN sebagai kebanggaan masyarakat Rote Ndao sekaligus tonggak penting transformasi ekonomi daerah paling selatan NKRI tersebut.

“Kami sangat menghargai perhatian pemerintah pusat. Program K-SIGN memberi harapan besar bagi masa depan ekonomi masyarakat Rote Ndao,” ujar Bupati Henuk dalam pernyataan sebelumnya.

Turut mendampingi Sekjen KKP dalam kunjungan ini antara lain Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antar Lembaga, Victor Gustaaf Manoppo; Kepala Biro Perencanaan KKP, Andy Artha Donny Oktopura; Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Pung Nugroho Saksono; serta Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Luky Alfirman.

Kunjungan ini menjadi bagian dari langkah percepatan implementasi K-SIGN sebagai kawasan industri yang diharapkan menjadi motor ekonomi baru di Rote Ndao dan wilayah timur Indonesia.