Beritaindonesia.id, JERUSALEM – Middle East Media Research Institute (MEMRI) mengungkapkan bahwa isu tentang virus corona (COVID-19) telah digunakan untuk menyalahkan Zionisme dan Yahudi. Menurut MEMRI, politikus dan media Turki menuding Zionis punya kaitan dengan virus yang kini menjadi pandemi global itu.
Salah satu politikus Turki yang menuding Zionis berada di balik COVID-19 adalah Fatif Erbakan. Di Turki, Fatih Erbakan bukan nama sembarangan.
Politikus muda kelahiran 1979 itu merupakan putra mendiang Necmettin Erbakan yang pernah menjadi Perdana Menteri Turki. Laman The Jerusalem Post mengabarkan, Fatih pada 6 Maret silam menyatakan bahwa Zionisme merupakan bakteri berusia lima ribu tahun yang menyebabkan penderitaan orang-orang.
“Meskipun kami tidak memiliki bukti tertentu, virus ini telah menyajikan tujuan Zionisme untuk mengurangi jumlah masyarakat dan mencegahnya bertambah, dan penelitian penting mengungkap hal ini,” ujarnya.
Media di Turki juga tak lepas dari anggapan serupa. Abdurrahman Dilipak yang notabene kolumnis harian Yeni Akit mencurigai Israel sudah punya vaksin untuk melawan virus corona.
Dilipak menuding Zionis memakai virus corona untuk mengurangi populasi. “Mereka berpikir bahwa yang pertama-populasi dunia pertama harus sangat dikurangi,” ujarnya.
Menurut Dilipak, bisa jadi Israel menyediakan vaksin untuk virus corona sebagai obat, tetapi di dalamnya ditambahkan pencegah kehamilan guna mengontrol kelahiran. “Inilah yang mereka inginkan,” tudingnya.
Belum lama ini, di Twitter juga beredar sebuah video tentang perbincangan sopir dengan para penumpang minibus di Turki. Video di akun @IMChaber24 itu berisi dialog antisemitisme.
Sang sopir menyebut virus corona merupakan bagian dari konspirasi Yahudi untuk menaklukkan dunia. “Yahudi adalah ras terkutuk,” ujarnya. (jpnn/fajar)