Beritaindonesia.id, JAKARTA– Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian BUMN, Said Didu mengingatkan pemerintah soal utang negara.
Di tengah krisis ekonomi karena pandemi Covid-19, Said Didu meminta pemerintah mewaspadai adanya mafia utang yang bisa menjebak Indonesia.
“Perlu diwaspadai adanya mafia utang yg menjebak NKRI krn selain jumlah yg makin besar, juga bunga makin tinggi – bunga jauh lebih tinggi dari bunga utang negara lain,” ungkapnya melalui akun Twitternya, Rabu (2/9/2020).
Tak sampai di situ, Said Didu juga meminta pemerintah melakukan penghematan dan menurunkan pos anggaran belanja di APBN. Ini dilakukan untuk menutupi kekurangan pendapatan.
“Dari awal saya perkirakan penerimaan pajak dan non pajak thn 2020 hanya berkisar Rp 1.200 – Rp 1.300 trilyun. Artinya kalau pemerintah tdk menurunkan belanja maka akan menambah utang sktr Rp 1.400 – Rp 1.500 trilyun di thn 2020,” sebut Said Didu.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia mencapai US$408,6 miliar atau setara Rp6.026,85 triliun (kurs Rp14.750 per dolar AS) pada kuartal II 2020 (bulan Juni). Jumlah utang meningkat 5 persen secara tahunan, dari US$391,8 miliar pada kuartal II 2019.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan peningkatan utang berasal dari transaksi penarikan yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta pada periode April-Juni 2020.
(Fajar)