Beritaindonesia.id – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bakal membangun rumah baru tahan gempa bagi korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Pembangunan dilakukan sesuai perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kalau dibangun baru harus dengan standar tahan gempa dari Kementerian PUPR. Itu perintah Presiden (Jokowi),” ujar Menteri Basuki, Rabu (23/11), dikutip dari Antara.
Pembangunan rumah baru tahan gempa ini akan diberikan bagi korban yang rumahnya mengalami kerusakan berat, runtuh, atau terpaksa direlokasi.
Sementara itu, bagi korban gempa Cianjur yang rumahnya mengalami kerusakan ringan dan sedang akan mendapatkan kompensasi Rp50 juta. Ini merupakan stimulan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Jadi SOP-nya begitu, kalau rumahnya cuma retak-retak bisa diperbaiki sendiri itu diberikan stimulan yang merupakan tugasnya BNPB, tapi kalo yang runtuh seperti rumah warga, perkantoran, masjid, kantor Kodim, jembatan, itu merupakan tugasnya Kementerian PUPR untuk memperbaiki,” jelasnya.
Basuki sudah memerintahkan Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR untuk melakukan verifikasi terhadap rumah-rumah korban gempa Cianjur. Nantinya, rumah baru bagi korban gempa Cianjur akan dibangun dengan teknologi tahan gempa Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).
RISHA adalah perwujudan rumah dengan desain modular, yaitu konsep yang membagi sistem menjadi bagian-bagian kecil alias modul dengan ukuran efisien agar bisa dirakit menjadi sejumlah besar produk yang berbeda-beda.
Desain bangunan rumah dengan sistem modular ini bisa diubah atau dikembangkan sesuai dengan keinginan atau kebutuhan penghuni. Selain itu, pembangunan rumah dengan teknologi RISHA diklaim sangat cepat.
“Kita punya RISHA, makanya misal ada yang rumah-rumah tahan gempa seperti ini, kita akan pakai. Saya sudah minta Dirjen Perumahan, beliau sudah stok, sudah membuat dulu modul-modul rumahnya. Jadi sekarang tinggal angkut, tergantung pada Pemda karena harus menyiapkan tanahnya, nanti kita lakukan land clearing dan kita bangun,” pungkas Basuki.
Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11) siang. Getaran gempa tersebut terasa hingga Jakarta dan sekitarnya.
Setidaknya 12 kecamatan terdampak gempa, antara lain Kecamatan Cianjur, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Warung Kondang, Kecamatan Gekbrong, Kecamatan Cugenang
Kecamatan Cilaku, Kecamatan Cibeber, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Bojong Picung, Kecamatan Cikalong Kulon, Kecamatan Sukaluyu, dan Kecamatan Pacet.
Bupati Cianjur Herman Suherman telah menetapkan masa tanggap darurat bencana alam gempa bumi selama 30 hari per Senin 21 November 2022. Saat ini, tim SAR gabungan fokus melakukan pencarian korban yang masih hilang.(red)