Beritaindonesia.id – Cianjur. Polres Cianjur memeriksa
pegawai dan pemilik bengkel di kawasan Puncak, Kecamatan Cipanas, Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat terkait video viral wisatawan asal Jakarta yang menjadi
korban rem mobil berasap di jalur tersebut.
Kasatreskrim Polres Cianjur, Iptu Tono Listianto, mengatakan
penyidik Polres Cianjur, sudah meminta keterangan lima orang pegawai dan
pemilik bengkel yang diduga melakukan modus rem berasap pada pemilik kendaraan
yang melintas.
“Pegawai dan pemilik bengkel sudah kita lakukan
pemeriksaan dan hanya diberikan pembinaan terhadap pemilik dan pegawai bengkel,
karena korban tidak melaporkan kasus tersebut ke kepolisian, namun kami akan
mencoba menghubunginya,” ujarnya, dilansir dari Antaranews, Rabu (1/11/23).
Hasil pemeriksaan didapati modus rem berasap yang dilakukan
pegawai dan pemilik bengkel namun kepolisian tidak dapat melanjutkan ke proses
hukum karena tidak ada laporan, sehingga hanya pembinaan yang diberikan pada
kelima orang tersebut.
“Kami sudah berupaya menghubungi pemilik akun di media
sosial itu, namun belum terhubung, sehingga kelima orang yang sudah dimintai
keterangan dan pembinaan dipulangkan,” jelasnya.
Pihak kepolisian akan melakukan patroli guna mencegah
terjadinya hal serupa menimpa pengendara yang melintas di jalur Puncak,
termasuk memberikan pembinaan terhadap pemilik bengkel di jalur tersebut tidak
melakukan hal yang dapat merugikan masyarakat pengguna jalan.
Sedangkan usai menjalani pemeriksaan di Polres Cianjur,
pemilik bengkel di Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Dede, meminta maaf atas
perbuatannya yang dapat merugikan orang lain, sehingga pihaknya tidak akan
mengulangi perbuatan tersebut.
“Saya pemilik bengkel di kawasan Puncak Ciloto meminta
maaf atas perbuatan saya yang merugikan orang lain, saya tidak akan mengulangi
perbuatan tersebut,” ujar pemilik bengkel.
Seperti diberitakan seorang tiktokers mendapat kejadian
tidak menyenangkan saat berwisata ke wilayah Puncak, Bogor, Jawa Barat beberapa
waktu yang lalu, akibat oknum pemilik bengkel yang diduga memanfaatkan momen
padatnya wisatawan ke daerah tersebut.
(fa/hn/nm)