Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Banggai 2020, menurut hasil survei yang beredar di banyak kalangan menyebut bahwa Pilkada Banggai 2020 akan menjadi pertarungan ketat tiga kandidat.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Politik Indonesia (LSPI) pada tanggal 17 sampai 23 Februari 2020, elektabilitas kandidat kategori Top of Mind calon Bupati Banggai 2020 adalah Herwin Yatim dengan prosentase 31,4 persen, kemudian disusul Amirudin Tamoreka 18,3 persen, lalu Mustar Labolo 9,8 persen.
Selain ketiga nama tersebut, Top of Mind Calon Bupati Banggai masih terdapat nama Ma’mun Amin dengan prosentase 5,4 persen, kemudian Samsul Bahri Mang 5,1 persen dan Sri Indraningsih Lalusu 2,9 persen.
Selain Top of Mind, elektabilitas kandidat secara tertutup juga menempatkan nama Herwin Yatim dengan prosentase 34,4 persen, disusul Amirudin Tamoreka 19,1 persen dan Mustar Labolo 10,7 persen. Sementara nama lain selain tiga kandidat tersebut masih di bawah angka 10 persen.
Peneliti LSPI Rachmayanti Kusumaningtyas, mengatakan pihaknya melakukan survei dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 4,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
“Survei ini dilakukan dalam bentuk kuesioner dengan pertanyaan tertutup dan terbuka dengan 440 responden berusia 17 tahun lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan,” kata Rachma, Kamis (27/02).
Selain itu, Rachma juga menjelaskan, jika melihat prosentase hasil survei elektabilitas Top of Mind tersebut, diprediksi Pilkada Banggai 2020 bakal menjadi pertarungan sengit antara Amirudin Tamoreka dan petahana Herwin Yatim, karena keduanya merupakan kandidat potensial dari sisi elektabilitasnya.
“Sangat sulit untuk Pilkada Banggai dengan pertarungan tiga kandidat, karena elektabilitas petahana dengan penantang tidak terlalu jauh. Belum lagi dengan sejumlah nama kandidat yang prosentasenya di bawah 10 persen, dan undecided voter 19,6 persen,” jelasnya.
Peluang Amirudin, imbuh Rachma, sangat terbuka untuk menang jika terjadi head to head. Menurutnya, politik hari ini untuk para penantang dengan elektabilitas yang bagus akan mempunyai nilai tawar yang kuat. Maka sangat disayangkan dan jadi tanda tanya besar mengapa petahana eletabilitasnya stagnan, semestinya sudah di angka 40 persen lebih.
“Meski Pilkada masih beberapa bulan lagi, semua kondisi masih dinamis. Namun jika tren penantang semakin menanjak, maka petahana akan terancam dan harus bersiap-siap melakukan langkah dan strategi khusus,” tutupnya.