Beritaindonesia.id, JAKARTA– Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengaku prihatin dengan adanya petugas medis, yang meninggal dunia akibat COVID-19 ini.
Karena itu, DPR meminta kepada pemerintah untuk membuat regulasi dan akses keuangan baik itu APBN atau pun APBD guna memaksimalkan pelayanan dari tenaga medis secara prima untuk menangani pasien yang terjangkit virus corona.
“Itu guna memaksimalkan tenaga medis dalam kondisi prima dalam menangani pasien yang terjangkit corona,” ujar Dasco kepada wartawan, Senin (16/3).
DPR meminta kepada pemerintah untuk membuat mekanisme dan SOP yang jelas bagi para tim medis, supaya tidak terjangkit dan menjadi korban dari menjalarnya penularan dari virus ini.
“Misal, mendapatkan pelindungan yang memadai dari penularan penyakit tersebut. Salah satunya dengan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai standar,” katanya.
Tidak hanya itu, SOP juga penting untuk mengatur jam kerja dari tenaga medis dan para medis mendapat perhatian khusus. Karena, jika jam kerja tak diperhatikan, maka sulit bagi mereka untuk menjaga imunitasnya, dan rentan jatuh sakit dan terinveksi virus.
“Jadi penting untuk tenaga medis dan medis mendapatkan perhatian serius. Karena jam kerja tidak diperhatikan maka sulit menjaga imunitasnya,” ungkapnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Virus Korona, Achmad Yurianto membenarkan adanya petugas medis yang terpapar positif tepapar virus corona.
“Tenaga medis yang terjangkit ada,” ujar pria yang akrab disapa Yuri di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (14/3).
Yuri juga membenarkan bahwa ada tenaga medis yang meninggal dunia. Namun dia tidak merinci detail mengenai jumlah yang meninggal.
“Ada (ada yang meninggal), itu yang kemarin,” katanya. (jpc/fajar)