Beritaindonesia.id — Perjuangan para perawat juga sangat berat dalam melawan penyebaran virus corona. Mereka adalah orang-orang yang paling rentan terpapar virus Korona karena langsung kontak dengan pasien. Tak pelak, untuk menghindari diri, perawat wajib mengenakan pakaian dan peralatan khusus. Salah satunya masker yang harus rapat menutup wajah.
Bekerja tanpa mengenal waktu membuat para perawat cukup lama mengenakan masker. Efek yang ditimbulkan adalah membekas pada wajah. Itu pula yang membuat seorang perawat perempuan di Italia, mengunggah foto selfie dirinya seusai membuka masker. Dia menunjukkan wajahnya yang sedikit rusak karena bekas tertekan masker.
Perawat Italia tersebut bernama Alessia Bonari. Dia memposting foto selfie dirinya di Instagram pribadinya. Foto selfie itu memperlihatkan Bonari sedang beristirahat karena tak mengenakan pakaian khusus dan masker. Terlihat kulit di bagian dahi, hidung, dan di bawah mata berwarna kemerah-merahan bekas tertekan masker.
Kalau menelusuri akun Instagram dirinya yakni alessiabonari_, perbedaan wajahnya sebelum merawat pasien virus Korona memang mencolok. Bonari adalah perawat yang berparas cantik dengan kulit wajah yang bersih.
Dalam postingannya, Bonari memberikan keterangan dalam bahasa Italia. Intinya, dia menjadi takut untuk pergi bekerja dengan kondisi wajah seperti itu. Bonari menjelaskan para petugas medis menghadapi banyak tantangan dalam pekerjaannya. Bahkan, perangkat pelindung tidak selalu mencukupi dan membuat mereka lelah secara fisik.
Bonari meminta semua orang untuk waspada. Dia juga meminta kepada warga untuk menghormati karantina di Italia dan membantu melindungi mereka yang paling rapuh yakni para pasien virus Korona.
Postingan Bonari menjadi viral. Hingga Kamis (12/3/2020) puku; 18.00 WITA sudah mendapat 749.531 likes. Bahkan sudah dikomentari ratusan netizen yang memuji pekerjaan dan berharap terus bersemangat demi menyelamatkan pasien virus corona.
Italia per Kamis (12/3) telah melaporkan 12.462 kasus positif virus corona. Jumlah kematian mencapai 827 orang. Sementara yang berhasil sembuh 1.045 orang. Dalam kondisi serius 1.028 orang. (JPC)