Beritaindonesia.id — Hingga Jumat (6/3), Iran melaporkan 3.513 kasus infeksi virus Korona jenis baru atau COVID-19. Jumlah korban meninggal dunia mencapai 107 orang.
Penyebaran virus Korona jenis baru di Iran pun semakin mengkhawatirkan. Bahkan, kabinet Iran goyang setelah Wakil Presiden, Menteri Kesehatan, dan sejumlah anggota parlemen Iran ikut tertular. Belakangan juga tersebar video kondisi terkini Iran yang kerepotan mengurus jenazah pasien positif virus Korona.
Dilansir dari Mirror, Jumat (6/3), video rekaman yang bocor itu menunjukkan koridor kamar mayat di Iran yang diduga sebagai jenazah korban Coronavirus. Rekaman itu diambil di Qom, sebagai pusat atau episentrum wabah virus Korona di Iran. Terlihat dalam video menunjukkan petugas medis berjas hazmat. Klip itu diberi judul “Di sinilah mereka membasuh jenazah di Behesht Massoumeh, Qom”.
“Saya merekam pada hari Selasa, 3 Maret. Petugas memandikan jenazah pada pagi hari, jumlahnya sangat banyak,” tulis rekaman dalam video tersebut.
Di samping mereka, sejumlah jenazah juga diletakkan di troli. Menurut wartawan Ira, Masih Alinejad, orang yang merekam adegan itu telah ditangkap oleh pejabat setempat. Tindakan itu sangat tidak pantas dilakukan apalagi kemudian dipublikasikan.
Kamera juga memperlihatkan sejumlah kantong mayat berwarna hitam. Keterangan video itu juga menyebutkan jenazah itu adalah korban virus Korona.
Iran menjadi negara di Asia setelah Tiongkok sebagai pusat wabah dengan jumlah kematian terbanyak akibat virus Korona. Kondisi tersebut telah mendorong pihak berwenang untuk membatalkan beberapa aktivitas di Teheran hingga Salat Jumat.
Setiap hari di Iran, truk-truk penuh dengan disinfektan menyemprot jalan, tempat suci, taman umum, tempat sampah, toilet umum, dan pasar di Qom, Teheran, dan daerah lain yang memiliki kasus infeksi. Orang-orang yang tinggal di daerah tersebut mengatakan bau disinfektan membuat kondisi tidak nyaman.
Pekan lalu, Wakil Presiden Iran didiagnosis mengidap Coronavirus. Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi juga dipastikan menderita penyakit itu setelah tampak sakit di panggung saat konferensi pers tentang virus itu. Dia terlihat terus-menerus menghapus keringat dari dahinya sebelum didiagnosis beberapa jam kemudian. (JPC)