Oleh Sangho Jo, President and CEO of Samsung Electronics, Southeast Asia and Oceania
Generasi Milenial dan Gen Z, yang biasa disebut sebagai Gen MZ, melewati masa pertumbuhan yang begitu unik di era digital yang membuat mereka mahir memanfaatkan ekosistem digital di kehidupan sehari-hari. Pengalaman tersebut membuat mereka memiliki perspektif dan kebutuhan unik akan teknologi. User experience yang mulus, interface yang intuitif, dan yang paling penting, personalisasi yang relevan adalah kuncinya.
Bagi konsumen Gen MZ, personalisasi bukan sekadar melihat nama mereka muncul di layar, atau memiliki ukiran inisial di bagian belakang smartphone atau casing earbuds. Personalisasi harus otentik dan bermakna. Memang, Gen MZ kini semakin terpapar globalisasi, tapi mereka sangat menghargai identitas dan budaya lokalnya. Mereka pun mengharapkan brand memahami dan menghormati preferensi tersebut. Berdasarkan survei kami terhadap konsumen yang ingin memiliki smartphone premium, 79% responden yang ingin mempersonalisasi casing smartphone-nya lebih memilih casing unik berdesain lokal. Lalu, 8 dari 10 Gen MZ juga mengatakan bahwa personalisasi memungkinkan mereka mengekspresikan ciri khas masing-masing individu1. Jadi, brand yang memahami budaya dan nilai-nilai lokal dapat menciptakan koneksi yang lebih kuat dengan Gen MZ.
Inovasi dalam Personalisasi
Samsung selalu berkomitmen untuk memungkinkan para pengguna mengekspresikan identitas dan preferensi mereka melalui inovasi, produk, dan layanan. Smartphone, yang telah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi kalangan Gen MZ, merupakan hasil karya luar biasa yang menunjukkan komitmen
kami dalam mendorong personalisasi di antara pengembangan teknologi dan inovasi. Upaya tersebut kami wujudkan dengan memberdayakan pengguna agar mereka bisa mendapatkan pengalaman Galaxy sesuai kebutuhan mereka.
Upaya tersebut juga sejalan dengan hasil penelitian kami, di mana personalisasi menjadi kunci utama yang mendorong minat konsumen yang ingin memiliki smartphone premium. Lebih lanjut, 85% dari konsumen ini cenderung tetap menggunakan merek smartphone yang menawarkan berbagai opsi personalisasi. Bagi konsumen, memilih smartphone bukan hanya soal memilih desain yang menarik, tapi juga melihat bagaimana sebuah smartphone mampu dipersonalisasi sesuai kebutuhan dan preferensi penggunanya. Pertimbangan tersebut berlaku untuk semua jenis smartphone, baik yang dilengkapi form factor unik seperti foldables dari Galaxy Z Series, software dan aplikasi yang meningkatkan kualitas smartphone sebagai partner gaya hidup yang penting, atau aksesori yang menampilkan kepribadian penuh warna dan passion mereka.
Selain perangkat smartphone, konsumen juga banyak memilih peralatan rumah tangga yang dapat disesuaikan, seperti Samsung Lifestyle TVs dan kulkas Bespoke. Banyak dari konsumen yang juga melengkapi hunian mereka dengan aspek personalisasi yang dihadirkan oleh SmartThings .
Pentingnya Sebuah Personalisasi
Di dunia di mana perilaku konsumen terus berubah akibat pengaruh berbagai faktor seperti trending topic di media sosial, challenges yang viral, rekomendasi teman, dan peristiwa global, perayaan terhadap ciri khas individu menjadi daya tarik yang tak lekang waktu. Karena itulah, di Samsung, kami percaya pentingnya memungkinkan pengguna untuk memahami diri sendiri melalui pengembangan inovasi dan desain. Upaya tersebut kami wujudkan dalam menghadirkan device dengan kemampuan personalisasi luar dalam, serta menyesuaikan produk dengan kebutuhan individu melalui layanan bespoke kami untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
Hal ini semakin memotivasi upaya kami dalam mengembangkan personalisasi dan membawanya ke tingkat yang lebih tinggi melalui Samsung x You. Yang merupakan komitmen kami untuk terus memperjuangkan personalisasi di kawasan Asia Tenggara dan Oseania (SEAO), mulai dari lini smartphone termasuk seri Galaxy Z terbaru hingga portofolio produk kami yang lebih luas.
Didukung oleh rangkaian kolaborasi dengan seniman dan komunitas lokal di wilayah SEAO, Samsung x You bertujuan membantu para pengguna mengekspresikan identitas mereka dan memperjuangkan komunitas serta budaya lokal lewat device pilihan. Langkah ini kami ambil sebagai bentuk komitmen kami dalam mengajak masyarakat untuk mengikuti tren global sekaligus menghargai budaya lokal.
Sejalan dengan Samsung x You, kami meluncurkan The Breakfast Cafe Accessories Collection yang eksklusif di kawasan SEAO. Aksesori Galaxy Z Flip5 edisi terbatas ini menampilkan desain asli Samsung dan kolaborasi dengan mitra lokal.
The Breakfast Café keychains dan Galaxy Z Flip5 Bread Flipcase
Samsung x You akan diluncurkan secara bertahap di seluruh wilayah melalui rangkaian kampanye hyperlocal dengan aktivitas menarik sesuai minat masing-masing pasar. Kami berkolaborasi dengan seniman dan brand lokal berbakat, menawarkan aksesori khusus yang memanfaatkan elemen dan budaya lokal. Kami juga akan menghadirkan user experience menarik seperti pop-up Flip Town untuk device Galaxy terbaru dan meluncurkan zona personalisasi baru di Samsung Experience Stores. Di zona personalisasi ini, konsumen dapat meng-customize produk favorit mereka, mulai dari engraving, menambahkan stiker atau paint, serta membeli gadget Galaxy sesuai gaya masing-masing.
Personalisasi untuk Masa Depan
Bagi kami, personalisasi di kawasan SEAO menjadi semakin penting, apalagi konsumen Gen MZ akan semakin mendominasi segmen pasar di tahun-tahun mendatang. Ekspektasi mereka, yang berakar pada pengalaman unik sebagai generasi yang tumbuh di era digital, menuntut kami melakukan perubahan dalam memberikan user experience yang optimal. Brand yang secara efektif dapat memadukan personalisasi dengan sentuhan otentik, fleksibilitas, dan privasi, tidak hanya akan memikat hati para Gen MZ tetapi juga akan membuka jalan menuju kesuksesan di masa depan
1 Berdasarkan penelitian internal yang dilakukan oleh tim Consumer and Market Insights Samsung Asia Tenggara dan Oseania (SEAO) pada Juli 2023. Responden survei mencakup konsumen berusia 18 tahun ke atas dan memiliki niat membeli smartphone premium dalam enam bulan ke depan. Sebanyak 1.246 responden disurvei dari pasar Singapura (309 responden), Indonesia (318 responden), Thailand (305 responden) dan Vietnam (314 responden).