Beritaindonesia.id – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi secara intens berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam upaya menuntaskan pembangunan Jalur KA Trans Sulawesi yaitu lintas Kab Barru-Pangkep pada akhir tahun 2020.
“Kami berharap jalur KA dari Pelabuhan Garongkong (Barru) ke Tonasa (Pangkep) sepanjang 30 km bisa selesai akhir tahun ini. Setelah itu, diharapkan terkoneksi sampai Bosowa (Marros) akhir tahun depan. Setelah itu kita bisa kerjakan jalur Makassar-Parepare,” jelas Budi saat meninjau lokasi proyek pembangunan Jalur KA di Pangkep dan Barru, Sabtu (29/2/2020).
Sebelumnya pada Jumat (28/2) Menhub bersama Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menggelar pertemuan yang mengundang seluruh stakeholders yang terlibat dalam proyek pembanguan Jalur KA Makassar-Parepare, diantaranya : Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kejaksaan Tinggi dan Forkompida, bertempat di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel.
Pada rapat tersebut telah dihasilkan beberapa rekomendasi untuk percepatan pembangunan jalur KA Makassar-Parepare, khususnya terkait pembebasan lahan. Pada pertemuan tersebut telah dihasilkan rekomendasi-rekomendasi untuk menyelesaikan pembebasan lahan. Menhub juga mengapresiasi kerjasama antara Kejaksaan Tinggi, BPN yang dinilai kompak dalam pembangunan jalur KA Makassar-Parepare.
“Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa rekomendasi juga dan sudah ada kontraktor yang ditunjuk juga. Selain itu, untuk pembebasan lahan sudah ada rekomendasi dari BPN dan Kejati. Tentunya ini juga perlu dukungan dari masyarakat agar proses pembebasan lahan berjalan dengan baik,” ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menyampaikan apresiasinya kepada Kemenhub yang telah memberi dukungan bagi percepatan pembangunan KA jalur Makassar – Parepare yang merupakan Proyek Strategis Nasional, khususnya terkait penyelesaian pembebasan lahan. “Ada (warga) yang setuju ada yang tidak setuju. Untuk yang tidak setuju itu kita sudah siapkan metode konsinyasi,” lanjut Nurdin.
Dirjen perkeretaapian Zulfikri yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, total anggaran pembangunan sekitar Rp 2,3 triliun dengan 16 paket pekerjaan dan menggunakan skema KPBU. “Diharapkan fase pertama dari Tonasa -Marros itu sepanjang 30 km dan ada tambahan 5 km sampai Garongkong,” jelas Zulfikri.
Pembangunan jalur dari Makassar ke Kabupaten Barru, Pangkep, dan Marros dibutuhkan luas tanah sekitar 3.321 bidang dan belum semuanya dibebaskan karena masih dalam tahap konsinyasi, pembahasan BPKP, dan sebagainya.
Sebagai informasi, pada tahun 2019 telah diselesaikan pembangunan jalur KA Makassar – Parere Segmen 2 lintas Barru-Palanro sepanjang ±40 Km, serta pembangunan 5 stasiun baru yaitu: Stasiun Tanete Rilau, Stasiun Barru, Stasiun Takalasi, Stasiun Mangkoso & Stasiun Palanro.
Pembangunan Proyek KA Makassar – Parepare sepanjang 144 KM (melalui Makassar-Maros – Pangkep – Barru – Parepare) ini merupakan bagian dari rencana pembangunan jalur KA Trans Sulawesi. Selain itu pembangunan jalur KA ini, nantinya akan terintegrasi dengan Bandara Internasional Hasanuddin di Maros serta Pelabuhan Garongkong di Barru.[asa]