Beritaindonesia.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa mulai tahun 2020 ini dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dialokasikan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik APBN akan mengalami perubahan dalam pola penyalurannya.
“Untuk tahun 2020 penyaluran BOS diubah dari yang tadinya 4 kali menjadi 3 kali. Tahap I (sebesar) 30 persen, tahap 2 (Sebesar) 40 persen, dan tahap 3 (sebesar) 30 persen. Kalau tahun lalu sebelumnya kita 4 kali yaitu (dengan alokasi sebesar) 20 persen, 40 persen, 20 persen dan 20 persen. Dengan menjadi 3 kali berarti akan jauh lebih sederhana,” ujarnya konferensi pers si Jakarta, Senin (10/02/2020).
Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2020 ini dana BOS akan disalurkan secara langsung dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke rekening sekolah penerima dana. Pada tahap pertama, dana BOS Reguler akan disalurkan paling cepat pada bulan Januari sebesar 30 persen.
Kemudian pada tahap kedua, dana BOS Reguler akan disalurkan paling cepat bulan April dengan besaran 40 persen, dan tahap terakhir yaitu tahap ketiga dana BOS Reguler paling cepat akan disalurkan pada bulan September sebanyak 30 persen.
“Sedangkan untuk BOS Kinerja dan BOS Afirmasi tidak mengalami perubahan pola penyaluran yaitu akan diberikan sekaligus 100 persen paling cepat pada bulan April,” ucapnya.
Sri Mulyani juga mengatakan, bahwa perubahan pokok kebijakan ini bertujuan untuk mendukung konsep ‘Merdeka Belajar’ yang diusulkan oleh Kemendikbud dengan adanya alokasi besaran penyaluran dana yang signifikan di awal tahun yaitu 70 persen.
“Selain itu, perubahan pokok kebijakan ini juga diharapkan bisa meningkatkan akurasi penyaluran BOS karena rekomendasi penyalurannya menggunakan data yang di-input langsung oleh sekolah melalui aplikasi Dana BOS,” tegasnya.
Tak hanya itu, ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus bekerjasama dengan Kementerian terkait dalam memonitor penyaluran dana BOS.
“Kita akan terus melakukan sinergi dan koordinasi dalam rangka meningkatkan monitoring dana BOS karena tadi kita lihat langsung ke rekening sekolah. Walaupun langsung transfer ke masing-masing penerima tidak berarti tidak ada akuntabilitas dan monitoringnya, sehingga nanti kita akan terus perkuat bersama dengan tempatnya Pak Nadiem dan Pak Tito,” imbuhnya. [rif]