Beritaindonesia.id – Menteri Dalam negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan dari tahun ke tahun, pertumbuhan angkatan kerja di indonesia semakin tinggi. Namun hal itu tidak dibarengi dengan terciptanya lapangan kerja, sehingga terjadi pengangguran.
“Tingginya pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun menimbulkan banyaknya anak-anak muda, angkatan kerja yang kalau mereka tidak diberikan kerjaan, mereka nganggur. Yang nganggur 7 juta lebih. 7 juta itu (setara) lebih dari satu negara itu,” kata Tito dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2020 di Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Mereka yang menganggur ini, menurutnya bisa memicu perbuatan negatif, mulai dari penyebaran hoaks di jejaring sosial hingga grup bertukar pesan.
“Nganggur, nggak ada kerjaan lain, apa saja dikomenin, masuk grup ini, masuk grup itu. Itu kita lihat. Saya punya saudara yang termasuk agak keras di sana. Padahal saya tahu dia nggak radikal, dalam pemahaman ideologi dia nggak radikal. Tapi kok terlihat radikal sekali kalau di medsos. Setelah saya pelajari, nganggur ternyata,” jelasnya.
Belum lagi pengangguran ini bisa bertindak kriminal, mulai dari begal, penipuan, hingga konflik sosial. Oleh karena itu bonus demografi tersebut harus ditangkap sebagai peluang, yaitu memberikan mereka pekerjaan sehingga produktif dan mampu menyokong pertumbuhan ekonomi.
“Jangan sampai terbalik. Kalau mereka nganggur yang terjadi bukan bonus demografi, tapi bencana demografi,” sebutnya.
Untuk itu, pemerintah saat ini sedang mendorong investasi di dalam negeri, baik melalui aliran modal dari luar negeri maupun domestik. Tujuan investasi adalah untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru.
“Nah itu lah dua poin penting perlunya investasi. Menjaga pertumbuhan ekonomi agar kita bisa lompat seperti kata Presiden (Jokowi) menjadi 4 besar di 2045. Yang kedua untuk menghadapi bonus demografi. Jangan sampai jadi bencana demografi, tapi kita balik tantangan ini jadi peluang,” tambahnya.[ab]