Beritaindonesia.id – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, menargetkan bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar atau lingua franca di Asia Tenggara.
Nadiem mengatakan, target itu telah masuk dalam rencana di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud. Saat ini Kemendikbud masih mendalami strategi-strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
“Nggak tahu apa ini bisa tercapai, tapi kita harus punya mimpi yang besar,” kata Nadiem melalui keterangannya yang diterima Indopolitika, Jumat (21/2/2020).
Nadiem mengaku belum bisa membeberkan detail rencana tersebut. Sebab pembahasan masih berlanjut. Dia menjanjikan untuk menjelaskan hal itu dalam waktu dekat.
Menurut Nadiem, perlu ada terobosan inovasi agar bahasa Indonesia bisa diterima di Asia Tenggara. Bahasa Indonesia, kata dia, harus mampu beradaptasi dengan berbagai kultur di Asia Tenggara.
Mantan Bos Gojek itu menuturkan, mimpi besar ini sangat mungkin dilakukan oleh Indonesia. Jika terwujud, kata Nadiem, hal ini bisa mengangkat martabat Indonesia di mata internasional.
“Dengan negara sebesar ini, menurut kami merupakan suatu hal yang sangat menarik dan sangat penting menjadikan Indonesia negara yang lebih penting di panggung dunia, lebih penting di Asia Tenggara,” ucapnya.
Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan, bukan hanya pemimpin dari sisi ekonomi saja, tapi juga dari sisi budaya dan sisi bahasa.[ab]