Beritaindonesia.id – Langkah Kejaksaan Agung untuk menelusuri transaksi investasi saham pada kasus dugaan tindak pidana korupsi PT. Asuransi jiwasraya nampaknya semakin berat.
Kekinian, transaksi tersebut menyentuh angka hingga jutaan. Yang sebelumnya berjumlah 55 ribu transaksi.
“Karena banyak (transaksi), terjadi dari 2008 ke 2018, bayangkan itu. Kerja keras itu penyidik,” kata Direktur Penyidikan JAMPidsus, Febrie Adriansyah di Gedung Bundar JAMPidsus, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2020).
Kendati begitu, Febrie belum dapat membeberkan secara rinci berapa angka pasti dari jutaan transaksi itu. Yang jelas, pihaknya akan tetap menunggu hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam waktu dekat.
Selain itu, penyidik juga masih fokus terhadap penyelesaian pemberkasan terhadap keenam tersangka yang sudah ditahan. “Ketika selesai, akan di sebarluaskan siapa yang ikut bertanggungjawab,” tuturnya.
Sebelumnya, terdapat 13 perusahaan yang sudah digeledah oleh kejaksaan agung beberpa waktu lalu. 11 perusahaan diantaranya bergerak di bidang manajemen investasi. Hal itu dilakukan guna mencari dokumen penting yang berkaitan dengan dugaan transaksi tindak pidana korupsi Jiwasraya yang ditaksir mengalami kerugian hingga Rp 13,7 triliun. [rif]
