Beritaindonesia.id, BEIJING– Dokter asal Tiongkok, Li Wenliang, yang pertama kali mengungkap dan memprediksi virus corona jenis baru bisa mewabah, dinyatakan meninggal dunia.
Dokter Li sejak awal mengeluarkan peringatan pertama tentang wabah virus corona. Li tertular virus tersebut saat bekerja di Rumah Sakit Pusat di Wuhan.
Li dikenal publik karena menjadi dokter pertama yang mengirimkan peringatan kepada sesama petugas medis pada 30 Desember 2019 terkait virus corona dan dia yakin bisa mewabah. Tapi, dia justru dituduh melontarkan kabar yang meresahkan publik terkait virus corona. Polisi bahkan mengatakan kepadanya untuk berhenti membuat komentar palsu saat itu seperti dilansir dari BBC, Jumat (7/2).
Dokter Li sendiri sempat ditangkap Kepolisian Wuhan terkait prediksinya. Dia ditangkap di rumahnya pada malam hari. Li sudah meyakini virus corona akan mewabah, jauh sebelum menjadi epidemi seperti saat ini.
Terkait kematiannya, ada laporan yang berbeda. People’s Daily mengatakan, Li meninggal pada pukul 02:58 dini hari waktu Tiongkok, Jumat (7/2). Namun berita awal sempat mengungkapkan Li, 34, pada awalnya dinyatakan meninggal pada Kamis (6/2) pukul 21:30 waktu setempat dan berita itu memicu gelombang reaksi media sosial di Tiongkok.
People’s Daily mengirim tweet yang mengatakan kematian Dr Li telah memicu kesedihan nasional. Global Times kemudian mengatakan dia telah diberi perawatan ECMO (oksigenasi membran ekstra-korporeal) yang berfungsi untuk memompa jantung dan menjaga darah tetap mendapat oksigen.
Dokter Li adalah seorang dokter spesialis mata. Dia mem-posting kisahnya di Weibo dari tempat tidur rumah sakit, sebulan setelah mengirimkan peringatan awal terkait virus corona.
Dia telah memperhatikan 7 kasus pasien yang terkena virus corona yang dia pikir tampak seperti SARS. Dia sudah meramalkan sejak awal bahwa virus Korona akan menjadi wabah. Empat hari kemudian dia dipanggil ke Biro Keamanan Umum dan disuruh menandatangani surat. Dalam surat itu dia dituduh membuat komentar palsu yang telah mengganggu tatanan sosial dan menimbulkan keresahan.
Li adalah satu dari delapan orang yang berurusan dengan polisi karena dianggap menyebarkan desas-desus soal virus corona. Pihak berwenang setempat kemudian meminta maaf kepada Li.
Tak lama, Li jatuh sakit. Dalam postingan di Weibo-nya dia menjelaskan pada 10 Januari dia mulai batuk. Pada hari berikutnya dia demam dan dua hari kemudian dirawat di rumah sakit. Dia didiagnosis terinfeksi virus corona pada 30 Januari. Dan, kini Dokter Li telah meninggal dunia. (jpc/fajar)