Cikampek, 27 Februari 2025 – PT Katalis Sinergi Indonesia (KSI) resmi memulai produksi Adsorben SGB (Sulphur Guard Bed) dan Katalis ME-Kat 200 di pabriknya yang berlokasi di Kawasan Industri Kujang di Cikampek, Jawa Barat. Produksi perdana ini disaksikan langsung oleh Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Kementerian Investasi dan Hilirisasi Republik Indonesia, Todotua Pasaribu, sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap pengembangan industri Katalis berbasis teknologi tinggi di dalam negeri.
PT Katalis Sinergi Indonesia merupakan hasil sinergi antara PT Pertamina Lubricants, PT Pupuk Kujang, dan PT Rekacipta Inovasi ITB. Proyek ini juga merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diinisiasi pemerintah untuk memperkuat kemandirian energi, pengembangan energi hijau dan mengurangi ketergantungan impor katalis.
Adsorben SGB memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi proses produksi bahan bakar ramah lingkungan, sementara Katalis ME-Kat 200 digunakan dalam proses produksi Methyl Ester menjadi Fatty Alcohol yang berperan penting dalam pembuatan produk turunan minyak nabati dan bahan kimia ramah lingkungan guna mendukung transisi energi menuju energi bersih. Dengan kapasitas produksi yang mumpuni, pabrik KSI di Cikampek diharapkan dapat memenuhi kebutuhan katalis di dalam negeri sekaligus membuka peluang ekspor di masa depan.
Direktur Utama PT Katalis Sinergi Indonesia Hadiyanto, dalam kesempatan yang sama, menyatakan bahwa produksi perdana ini merupakan hasil kolaborasi panjang dan riset intensif antara berbagai pihak. “Kami bangga menjadi bagian dari upaya mewujudkan kemandirian energi nasional. Dengan memproduksi katalis secara lokal menggunakan teknologi anak bangsa, kami dapat memberikan efisiensi biaya, meningkatkan daya saing, dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui inovasi teknologi hijau,” jelasnya.
Senada dengan KSI, Direktur Utama PT Pertamina Lubricants Werry Prayogi menyampaikan, “Kolaborasi ini membuktikan bahwa sinergi antara industri dan akademisi mampu menghasilkan inovasi strategis. Pertamina Lubricants siap mendukung produksi katalis sebagai bagian dari upaya menciptakan masa depan energi yang berkelanjutan.”
Sebagai Proyek Strategis Nasional, KSI tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan katalis domestik tetapi juga membuka peluang pengembangan katalis inovatif lainnya untuk mendukung berbagai sektor industri, termasuk energi terbarukan dan petrokimia.
Produksi katalis ini diharapkan menjadi pilar penting dalam mendukung keberlanjutan energi dengan memastikan ketersediaan katalis berkualitas tinggi yang diperlukan dalam berbagai proses industri, termasuk pengolahan bahan bakar ramah lingkungan dan pengembangan energi terbarukan. Dengan memproduksi katalis secara lokal, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan impor, menekan biaya produksi, dan meningkatkan efisiensi di sektor energi.
Selain itu, produksi ini sejalan dengan transisi energi nasional menuju sumber daya yang lebih bersih dan berkelanjutan, seperti biodiesel, bioavtur, dan energi hijau lainnya. Katalis yang dihasilkan tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan performa proses produksi, tetapi juga mendukung pencapaian Net Zero Emission melalui teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Lebih jauh lagi, keberadaan industri katalis dalam negeri memperkuat kedaulatan energi nasional dengan menciptakan ekosistem industri berbasis riset dan inovasi. Hal ini mendorong pengembangan teknologi katalis baru untuk berbagai aplikasi masa depan, memperluas peluang ekspor, dan memperkokoh posisi Indonesia di kancah global sebagai pelopor dalam teknologi energi berkelanjutan.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina mendukung sinergi dan inovasi yang dilakukan Anak Perusahaan untuk mendukung target swasembada energi nasional.
“Inovasi produksi katalis merupakan komitmen Pertamina mendukung pengembangan energi hijau yang ramah lingkungan di Indonesia serta hilirisasi produk migas,” ujar Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.