Beritaindonesia.id, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan ada pegawainya yang sempat dikira penculik anak saat menjalankan tugas di Jember, Jawa Timur. Tiga pegawai KPK itu lantas diamankan warga setempat yang mencurigai mereka sebagai penculik anak.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan, peristiwa tersebut merupakan sebuah kesalahpahaman. Dikatakan dia, pegawainya saat itu tengah mengumpulkan alat bukti dan keterangan guna kepentingan penyelidikan suatu kasus.
“Itu sudah kejadian lama, sekitar dua minggu lalu. Jadi mungkin hanya terekspos saat ini,” ujar Ghufron kepada wartawan di Kuningan, Jakarta, Rabu (4/3).
Ghufron mengatakan, penyelidikan itu bersifat tertutup. Sehingga, kata dia, para pegawai itu tak menunjukkan identitas saat menjalankan tugasnya.
“Pada saat itu memang ya namanya menggunakan sistem tertutup petugas kami tidak menunjukkan identitas sebagai KPK karena memang silent,” kata Ghufron.
Ia turut mengamini pegawai KPK itu sempat digelandang ke Mapolsek Sukowono di Desa Sukowono, Kecamatan Sukowono, Jember, Jawa Timur. Dirinya memastikan, tidak ada unsur kekerasan yang menimpa pegawainya.
“Dan ya memang sempat dibawa ke mapolsek, namun tidak ada pengeroyokan, tidak ada apa-apa, tim kami tidak ada yang mengalami apa-apa,” ucap Ghufron.
Lantaran persitiwa tersebut, diakui Ghufron, tim yang bertugas gagal menemukan barang bukti dan keterangan terkait penyelidikan. Sehingga, pihaknya memutuskan untuk mengubah metode penyelidikan dari semula tertutup menjadi terbuka.
“Karena kemudian tidak bisa menggunakan sistem penyelidikan tertutup, sehingga kemudian sejak seminggu yang lalu kami ubah dengan penyelidikan terbuka. Sudah kita panggil mereka (saksi) ke KPK, dan sudah dua orang yang dilakukan penyelidikan,” tandas Ghufron.
Sebelumnya, beredar kabar tiga pegawai KPK sempat diamankan warga Desa Sukowono, Jember. Para warga mencurigai aktivitas mereka di desa itu. Mereka pun menduga ketiga pegawai antirasuah sebagai penculik anak.
“Iya, dikira pelaku penculikan anak. Sempat diamankan warga,” kata Kasat Reskrim Polres Jember AKP Yadwivana Jumbo Qantasson saat dikonfirmasi.
Menurut Jumbo, peristiwa tersebut terjadi sekitar pertengahan Februari 2020. Ia mendapat informasi itu dari laporan Kapolsek Sukowono terkait tiga orang yang diamankan warga karena dicurigai sebagai pelaku penculikan anak.
Setelah dilakukan pemeriksaan, kata Jumbo, terungkap ketiga orang itu merupakan pegawai KPK. Mereka bukan hendak menculik anak.
“Yang jelas memang anggota KPK. Tiga orang, dua perempuan satu laki-laki. Menangani kasus apa, saya tidak memiliki kapasitas untuk memberi keterangan,” tutur Jumbo. (fin)