Beritaindonesia.id, JAKARTA – Direktur Utama RS Sulianti Saroso Mohammad Syahril, menyebut kondisi kesehatan dua pasien positif virus corona terus membaik dari waktu ke waktu.
Menurut dia, pasien terinfeksi corona tinggal menderita batuk ringan.
Sebagai informasi, dua warga Depok menjalani isolasi setelah dinyatakan positif corona di RS Sulianti Saroso. Keduanya masuk rumah sakit pada 1 Maret 2020.
“Sampai hari ini berarti hari keempat, ya, alhamdulillah semakin membaik. Kalau kemarin itu tinggal batuk-batuk sedikit, sekarang pun begitu,” kata Syahril ditemui awak media di RS Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Rabu (4/3).
Syahril menjelaskan, pasien positif corona tidak mengeluhkan sesak nafas dan demam, seperti pertama kali masuk rumah sakit. Pihak RS Sulianti Saroso memperbolehkan pasien menjalin komunikasi selama di ruang isolasi.
“Kemudian demam sudah tidak ada lagi, kemudian batuknya sudah berkurang jauh, tidak ada sesak napas dan mereka bisa berkomunikasi dengan keluarganya melalui HP,” ucap dia.
Sebelumnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menyampaikan pengalamannya saat mendampingi Menkes Terawan Agus Putranto untuk menjenguk dua pasien terinfeksi virus Corona di Rumah Sakit Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (2/3) kemarin.
Yurianto menyebut, dua pasien tampak tenang menjalani perawatan medis di dua ruang isolasi yang terletak di RS Sulianti Saroso.
Dia menyampaikan itu karena melihat langsung aktivitas dua pasien dari luar ruang isolasi yang memiliki banyak kaca.
Menurut Yurianto, pasien pertama yang berusia 61 tahun tampak sibuk membaca sebuah majalah dengan posisi duduk. Pasien pertama itu tidak mengenakan selang bantu pernapasan ketika membaca majalah.
Yurianto mengaku, membaca hasil pemeriksaan medis dokter kepada pasien terjangkiti corona yang pertama itu. Hasil pemeriksaan dokter, suhu tubuh pasien pertama normal dan tidak mengalami keluhan sesak.
“Kemudian kami lihat list status pasien yang dibuat dokter. Kami baca, oh, ternyata suhunya tidak terlalu tinggi 37,5 derajat. Kemudian saya lihat masih ada batuknya. Cuma sedikit. Keluhan lain tidak. Sesak tidak,” kata dia di kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Selasa (3/3).
Setelah melihat pasien pertama, Yurianto menuju ruang isolasi kasus Corona lainnya. Di situ dia melihat pasien terinfeksi Corona yang berprofesi penari, sedang memainkan gawai dalam posisi tertidur.
Tidak lupa, Yurianto membaca hasil pemeriksaan medis penari berusia 31 tahun itu. Hasilnya, pasien hanya mengalami batuk dan suhu badan sudah tidak tinggi. (jpnn/fajar)