Beritaindonesia.id, JAKARTA- Mualaf cantik asal Korea, Ayana Jihye Moon mengaku merasa terhormat bertemu dengan Ustad Abdul Somad (UAS). Dalam pertemuan itu, wanita 24 tahun ini menyerahkan sebuah buku karyanya yang baru saja diterbitkan.
Ayana mengunggah foto momen pertemuannya dengan Ustad Abdul Somad melalui akun instagma miliknya. Melalui keterangan, Ayana mengaku sejak lama ingin bertemu dengan UAS.
“Akhirnya saya bisa bertemu Ustadz Abdul Somad. Sebenarnya saya ingin sekali bertemu Ustadz sejak dulu tapi belum diberi kesempatan,” tulis Ayana.
Wanita yang kini mantap berhijab ini, mengaku merasa terhormat bisa dipertemukan dengan UAS.
“Saya merasa terhormat bertemu dan bisa memberi buku saya untuk Ustadz Abdul Somad. Terima kasih saya sudah diizinkan foto bersama @ustadzabdulsomad_official,” tulis Ayana.
Profil Ayana Jihye Moon
Ayana adalah mantan personel F-VE DOlls atau 5Dolls asal Korea. Ayana memutuskan memeluk Islam pada September 2017 lalu.
Pada 2017 lalu, Ayana muncul dalam sebuah video dan menceritakan kisahnya memeluk Islam. Video tersebut dibuat Ayana, untuk bantahan kepada sejumlah pihak yang menudingnya masuk Islam hanya untuk kepentingan bisnis.
Ia menceritakan pengalaman pribadinya memeluk Islam. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, ketertarikan Ayana terhadap Islam sudah mulai dirasakannya. Awalnya Ayana mendengar soal Negara Iraq yang saat itu sedang dibombardir Amerika dan Sekutunya.
Kerika orang hanya mengetahui tentang Amerika, saat itu, Ayana hanya ingin mempelajari tentang Iraq yang masih asing di telinganya.
“Kerika saya berusia 8-9 tahun, perang meletus di Iraq dan pada waktu itu saya mulai belajar bagaimana menggunakan inetrnet. Tapi karena berhubungan (Korea) dekat dengan Amerika jadi banyak masyarakat Korea tahu tentang Amerika dan saya tidak merasa penasaran tentang Amerikan.” Cerita Ayana.
“Tapi itulah waktu pertama mendengar tentang Iraq. Jadi ketertarikan saya adalah untuk mengetahui Iraq. Dan pada waktu itu, saya mendengar Islam adalah agam mereka (Iraq).” Imbuh wanita cantik itu.
Rasa penasarannya membuat Ayana harus menggali lebih jauh tentang Iraq dan Islam. “Dan saya lihat bahwa mereka memakai pakaian longgar, mereka menutup wajah, dan mereka menggunakan hijab seperti apa yang saya gunakan saat ini. Jadi itulah mengapa saya belajar jau tentang Islam dan Iraq.” Jelasnya.
Tahun-tahun terus berlalu, Ayana memutuskan untuk bergabung dengan Majelis Pemuda Muslim di Korea yang disingkat dengan WAMY, semanjak ia duduk du Bangku Sekolam Menengah Atas (SMA).
“Kalian bisa anggap WAMY sama hanya dengan perkumpulan Jeaat Gereka di Korea, dan ini perkemah selama 3 hari 2 malam yang dilakukan oleh Muslim Korea selama musim panas untuk belajar Islam dan Muslim.” Bebernya.
Dari Majelis itu, Ayana semakin tahu lebih dalam tentang Islam, hingga orang tua dan gurunya pun tahu, jika Ayana memiliki pengetahuan tentang Islam. Waktu tersebut berjalan, dirinya memutuskan untuk memeluk Islam. (fin)