Beritaindonesia.id,MAKASSAR– Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Puspayoga mengatakan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, perempuan masih menghadapi ketimpangan gender dari kualitas gender seperti pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
“Ketidaksetaraan gender dan berbagai tantangan yang terjadi menjadi hal yang sangat disayangkan. Seharusnya perempuan harus diberi kesempatan dan akses lebih,” ucapnya dalam konferensi Perempuan Timur 2020, Rabu (26/8/2020).
Sehingga, kata dia, potensi dan kemampuan perempuan dapat berkembang maksimal. Selain itu, lanjut Gusti Ayu, korban kekerasan perempuan diharuskan mendapat layanan yang berspektif korban.
“Bagi perempuan korban kekerasan, mereka butuh perlindungan dari konstruksi dan tekanan sosial,” lanjutnya.
Kendati begitu, dalam penyelesaian berbagai permasalahan, pengalaman, kebutuhan dan aspirasi semua pihak terutama perempuan, Gusti Ayu mengaku pihaknya telah melakukan berbagai upaya dengan mendorong 3 sektor penting yakni pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
“Dari aspek kesehatan, kami sudah menyediakan layanan psikologi untuk sehat jiwa. Sementara di aspek ekonomi, kami mendorong perempuan untuk terlibat langsung di kegiatan reproduksi” ungkap Menteri PPPA.
Sedangkan pada aspek pendidikan, pihaknya melakukan intervensi di bidang pendidikan non formal di berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas perempuan.
Tidak hanya fokus di 3 sektor, di bidang pemanfaatan teknologi juga didorong oleh Menteri PPPA. Lantaran, zaman yang semakin modern mengharuskan masyarakat agar menguasai teknologi khususnya perempuan agar kesenjangan tidak terjadi.
(Fajar)