Beritaindonesia.id, JAKARTA — Pemeriksaan maraton untuk membongkar skandal suap red notice Djoko Tjandra terus berlangsung. Kemarin polisi memanggil tiga tersangka. Yakni, pengusaha Tommy Sumardi, Irjen Napoleon Bonaparte, dan Brigjen Prasetijo Utomo. Hingga pukul 18.30 tadi malam, pemeriksaan masih berjalan. Pada hari yang sama, kejaksaan agung (kejagung) juga memeriksa Djoko Tjandra.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Awi Setiyono menuturkan, pemeriksaan dimulai sejak pukul 09.00. ’’Saya juga masih menunggu hasil pemeriksaan,’’ terangnya tadi malam. Dalam kasus penghapusan red notice Djoko Tjandra, Tommy diduga berperan sebagai pemberi suap.
Sementara itu, penerima suap diduga adalah Irjen Napoleon Bonaparte yang waktu itu menjabat Kadiv hubungan internasional dan Brigjen Prasetijo yang saat itu adalah Karokorwas PPNS Bareskrim. Dua petinggi Polri tersebut telah dicopot dari jabatannya.
Sumber Jawa Pos menyebutkan, Tommy Sumardi dikenal sebagai pebisnis yang memiliki jaringan dengan petinggi kepolisian.
Sebab, pada masa Orde Baru, Tommy disebut-sebut menjadi intel nonorganik. Karena itu, dalam kasus Djoko Tjandra, Tommy memanfaatkan akses dari Brigjen Prasetijo. ’’Tidak menggunakan akses petinggi lainnya,’’ terangnya.
Tommy juga dikenal memiliki jejaring politik. Dia disebut-sebut kenal dekat dengan mantan Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) yang kini ditahan karena kasus korupsi. ’’Tommy, Setnov, dan Djoko Tjandra saling kenal semua,’’ papar sumber itu.
(Fajar)