Beritaindonesia.id – Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim menemukan kalung anti corona yang berasal dari kayu putih. Kalung tersebut siap diproduksi secara massal. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbangtan).
Syahrul mengatakan, ada kandungan dalam pohon kayu putih yang disebut eucalyptus. Kandungan ini dipercaya dapat mematikan virus corona. Namun tidak semua kayu putih memiliki kandungan yang dapat mematikan virus tersebut. Dari sekitar 700 jenis pohon kayu putih, hanya satu saja yang bisa.
“Kalung anti virus ini dari hasil Balitbangtan, berasal dari pohon kayu putih dan itu juga ada beberapa jenis, tapi ada satu jenis yang bisa mematikan corona, ini hasil lab kita dan hasilnya ini mematikan atau anti virus,” ujar Syahrul dalam video yang disiarkan di Youtube, Sabtu (4/7/2020).
Jika kalung anti corona ini dipakai selama 15 menit, kata dia, bisa membunuh 42 persen virus. Sementara jika dipakai selama 30 menit maka sekitar 80 persen virus corona di tubuh manusia akan terbunuh.
“Kalau nggak yakin coba aja. Ini sudah dicoba jadi membunuh, kalau kontak itu dari 5 menit dia bisa membunuh virus sebanyak 42 persen. Kalau setengah jam maka dia membunuh virus 80 persen,” ujarnya.
Kalung anti-corona tersebut dipakai Syahrul Yasin Limpo ketika berkunjung ke Kementerian PUPR. Dia beserta jajaran eselon I yang mendampinginya terlihat mengenakan kalung yang diklaim ampuh membasmi virus tersebut. Bahkan, Syahrul juga memberikannya kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Sekilas tidak ada yang spesial pada kalung tersebut. Bentuknya seperti ID-card yang dikalungkan. Namun, ketika didekatkan ke hidung akan tercium aroma eucalyptus yang kuat, Aroma itulah yang diyakini bisa membunuh corona.
Selain kalung, produk ‘antivirus’ ini juga hadir dengan dengan model oles ke bagian luar tubuh. Produk antivirus ini sebelumnya diklaim telah memperoleh hak paten. Antara lain Formula Aromatik Antivirus Berbasis Minyak Eucalyptus, Ramuan Inhaler Antivirus Berbasis Eucalyptus dan Proses Pembuatannya, serta Ramuan Serbuk Nanoenkapsulat Antivirus Berbasis Eucalyptus.
Syahrul mengatakan kalung ini akan diproduksi massal Agustus 2020. Pada Senin (18/5/2020), Kementan juga sudah menandatangani perjanjian kerja sama dengan produsen Cap Lang, PT Eagle Indo Pharma, sebagai mitra lisensi untuk memproduksi antivirus berbasis tanaman atsiri.
Balitbangtan nantinya akan mendapatkan imbalan royalti atas penjualan produk yang dikembangkan sebagai kompensasi dari komersialisasi itu. [rif]