Beritaindonesia.id, ANKARA– Turki menunaikan ancamannya. Negeri dua benua itu membuka pintu perbatasan. Imbasnya, para pengungsi Syria bisa dengan mudah berjalan menuju negara-negara Eropa.
Sejak Jumat (28/2) Bulgaria dan Yunani sudah menambah armada pengamanan perbatasan. Mereka berusaha menghalau ratusan pengungsi yang berusaha masuk.
Turki berang setelah 33 prajuritnya terbunuh dalam serangan udara di Idlib, Syria, Kamis (27/2). Itu adalah kematian tertinggi dalam sehari sejak Turki ikut terlibat dalam perang di Syria 2016 lalu.
Sepanjang bulan ini 53 tentara Turki tewas di Idlib. Mereka sudah menyerang balik pasukan Syria di 200 titik. Yang ditarget adalah drone dan peralatan militer. Turki mengeklaim 16 tentara Syria tewas.
Selama ini pasukan Turki membantu pasukan oposisi Syria. Di pihak lain, pasukan rezim Presiden Bashar Al Assad dibantu Rusia. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sudah berulang-ulang meminta bantuan negara-negara Eropa terkait situasi di Syria.
Serangan keji dan membabi buta rezim Assad di Idlib membuat ribuan warga mengungsi ke Turki. Namun, negara-negara di Benua Biru menutup mata. Karena itu, Erdogan mengancam akan membuka keran pengungsi ke Eropa jika terjadi apa-apa pada anak buahnya. Itu bukan gertak sambal karena kini Erdogan merealisasikannya.
Kemarin Presiden Rusia Vladimir Putin menghubungi Erdogan via telepon. Mereka membicarakan krisis yang terjadi di Syria dan upaya menaati gencatan senjata yang disepakati pada 2018. (jpc/fajar)