Beritaindonesia.id, ANKARA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta pasukan Suriah mundur dari Idlib sebelum Februari berakhir. Jika tidak, dia akan menggunakan kekerasan untuk mengusir mereka.
“Solusi di Idlib adalah rezim (Suriah) harus mundur ke perbatasan sesuai kesepakatan. Jika tidak, kami akan menangani ini sebelum akhir Februari,” kata Erdogan.
Turki dan Rusia mendukung pihak berlawanan dalam perang Suriah. Namun keduanya bekerja sama untuk mencari solusi politik. Pada 2018, Ankara dan Moskow sepakat membentuk zona penurunan ketegangan di Idlib guna membendung kekerasan di kawasan tersebut. Zona itulah yang dimaksud Erdogan harus dipatuhi Suriah.
Baru-baru ini, situasi di Idlib kembali memanas setelah pasukan pemerintah Suriah melancarkan serangan ke kantong-kantong pemberontak yang disokong Turki. Erdogan pun menegaskan tidak akan berhenti sampai pasukan Suriah keluar dari wilayah pemberontak.
“Kami ingin melakukan ini dengan dukungan rekan-rekan kami. Jika kami harus melakukannya dengan cara yang keras, kami juga siap untuk itu. Sampai kami membersihkan organisasi teroris dan kekejaman rezim (Suriah), kami tak akan berhenti,” tegas dia. (ant/jpnn/fajar)