Beritaindonesia.id, JAKARTA– Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta masyarakat untuk meningkatkan rasa keprihatinan yang tinggi dan tidak menganggap sepele, terkait wabah virus korona. Hal ini setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus korona jenis baru atau COVID-19, sebagai pandemi global.
“Cukup beralasan bagi Pemerintah Indonesia untuk menyatakan bahwa Indonesia Darurat Wabah corona. Untuk itu, Pemerintah perlu memperketat pengawasan arus masuk manusia melalui semua pintu ke dalam wilayah Indonesia dari manca negara, khususnya dari negara sumber virus corona,” kata Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsuddin dalam keterangannya, Kamis (12/3).
Mantan Ketua Umum Pimpinvirusan Pusat Muhammadiyah ini mengharapkan, seluruh masyarakat untuk bersatu padu meningkatkan solidaritas kebangsaan menghadapi dan mencegah penyebaran wabah virus corona, di seluruh penjuru Tanah Air. Khususnya umat beragama, untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, dengan memperbanyak doa memohon perlindungan agar tidak menurunkan adzab yang melampaui batas kemampuan manusia untuk mengatasinya.
Selain itu, perlu dilakukan ikhtiar melalui pendekatan ilmu pengetahuan dan teknogi untuk mencegah dan mengatasi penyebaran Covid-19 lebih luas lagi, yaitu dengan memasang alat deteksi dini, khususnya di tempat-tempat umum.
“Begitu pula, warga masyarakat perlu melakukan upaya untuk menjaga kesehatan bersama dengan menghindari langkah yang walaupun baik, tapi dapat menularkan virus (seperti bersalaman secara tidak higienis). Tidaklah mengurangi keakraban jika, untuk sementara waktu, bersalaman tanpa menyentuh tangan,” ujar Din.
Oleh karena itu, untuk mencegah penyebaran virus korona, Pemerintah diharapkan membuka sarana pemeriksaan kesehatan, baik di rumah sakit maupun pusat kesehatan masyarakat lainnya, serta menyediakan masker pelindung, menyediakan pembersih tangan dan mengembangkan pengobatan tradisional dengan memanfaatkan sumber daya nabati yang ada di Nusantara.
“Khusus tentang masker, seyogyanya tidak ada pihak yang boleh mengambil keuntungan dengan menimbun atau menaikkan harga. Dalam keadaan krisis seperti ini, seyogyanya Pemerintah dapat menyediakan masker secara gratis kepada warga masyarakat yang sangat memerlukannya,” pungkas Din.
Untuk diketahui, wabah virus korona telah menjadi Pandemi Dunia dan merenggut sekitar 4500 orang dan menjangkiti lebih 120 ribu orang di manca negara, termasuk di Indonesia di mana telah menimpa 37 orang dan satu orang meninggal. (jpc/fajar)