Beritaindonesia.id – Medan. Kepolisian Daerah Sumatera
Utara melibatkan personel Polri sebanyak 12.877 personel, TNI 4.891 personel,
dan Linmas 101.540 personel pada pengamanan Pemilu 2024, yang akan mengamankan
45.875 Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk 10.853.940 pemilih.
“Polda Sumut melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi
(Ops) Mantap Brata 2023-2024 di Lapangan Samapta Polda Sumut,” ujar Kabid
Humas Polda Sumut, Kombes. Pol. Hadi Wahyudi, S.I.K., S.H., dilansir dari
Antaranews, Selasa (17/10/23).
Dalam keterangannya ia menyebutkan gelar pasukan merupakan
tahapan akhir dari kesiapan pengamanan, setelah sebelumnya melaksanakan latihan
pra Operasi Mantap
Brata 2024 dan simulasi pengamanan (Sispam) kota.
Dalam pengamanan Pemilu 2024, Polda Sumut membagi Pengawasan
dalam tujuh zona Rayonisasi yang terdiri dari Rayon I, Polrestabes Medan,
Polres Pelabuhan Belawan, Polres Langkat, Polres Binjai dan Polresta
Deliserdang.
Rayon II, Polres Tanah Karo, Polres Pakpak Barat, Polres
Sergai, Polres Pematang Siantar, Polres Simalungun dan Polres Tebingtinggi.
“Rayon III, Polres Batubara, Polres Asahan, Polres Tanjung Balai, Polres
Labuhanbatu, Polres Labuhanbatu Selatan (Labusel),” ujarnya.
Kabid Humas Polda Sumut mengatakan Rayon IV, Polres Samosir,
Polres Humbahas, Polres Toba dan Polres Taput. Rayon V, Polres Sibolga, Polres
Tapteng. Rayon VI Polres Padangsidimpuan, Polres Tapsel, Polres Palas dan
Polres Madina. Rayon VII, Polres Nias dan Polres Nias Selatan (Nisel).
“Seluruh personel siap menjalankan setiap tahapan
pengamanan,” ujarnya.
Kapolda Sumut, Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi, S.H.,
S.I.K., M.Si., saat membacakan amanat Kapolri mengatakan bahwa Apel gelar
pasukan ini merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan personel maupun sarana
prasarana dalam Operasi Mantap Brata 2023 – 2034, sehingga Pemilu 2024
diharapkan dapat terselenggara dengan aman dan lancar.
Pemilu 2021 adalah pesta demokrasi terbesar yang akan
menjadi bukti kematangan Demokrasi Indonesia dan sekaligus menjadi titik
penentuan masa depan Bangsa Indonesia, maka seluruh komponen bangsa tentu harus
berpartisipasi penuh guna menyukseskan Pemilu 2024 terlebih pemilu ini memiliki
kompleksitas tersendiri
karena dilaksanakan serentak dengan rentang waktu yang berdekatan, wilayah yang
luas, geografis yang beragam serta melibatkan jumlah pemilih yang besar.
“Terus lakukan mapping potensi konflik sosial secara
detail di wilayahnya masing-masing dan selesaikan potensi konflik tersebut
hingga ke akar masalah, apabila terdapat konflik yang sudah mengganggu
stabilitas kamtibmas, maka pastikan penggunaan kekuatan dilakukan secara tepat
sesuai SOP dengan memegang teguh asas proporsionalitas, legalitas,” tutup
Kapolda.
(fa/pr/nm)