Beritaindonesia.id, JAKARTA- Praktisi multimedia, telematics dan public health, Roy Suryo menyarankan, para buzzer atau influencer milik pemerintah agar diberikan tanda.
Hal ini menurut Roy, agar masyarakat bisa tahu, bahwa mereka merupakan buzzer yang dibayar dengan uang rakyat.
“Tweeps, sesuai ajakan moral agar Influencer-influence piaraan rezim-rezim ini diberi tanda (baca: dikalungin peneng seperti palasthund) karena makan uang keringat rakyat, Ini mulai ada Media yang memuatnya, perlu terus dipublish dimana-mana agar masyarakat tahu kelakuannya,” tulis Roy Suryo di akun twitternya, Kamis (3/9).
Cuitan mantan kader Partai Demokrat ini, terkait dana influencer sebesar Rp90 miliar lebih dari pemerintah yang diungkapkan oleh Indonesia Corruption Watch (ICW).
“Tweeps, meski mereka-mereka tidak semuanya golongan palasthund namun memang tidak bisa dipungkiri fakta bahwa ada afiliasi kesana. Maka wajar ada usulan bahwa Influencer-influencer type ini layak diberi kalung pengenal” (baca: Peneng) agar publik tahu bahwa mereka dibayar untuk berpendapat seperti itu.” ujar Roy Suryo.
Roy menilai, dengan kehadiran influencer dan buzzer, seolah telah menggantikan tugas dan fungsi dari humas milik lembaga pemerintah sebagai publik relation.
“Karena banyak ditengarai membuat fungsi PR (Humas) resmi Pemerintah makan Gabut, Menghabiskan uang rakyat hampir Rp100 miliar dan berpotensi memecah belah anak bangsa.” Ungkap Roy.
“Ada baiknya Influencer-influencer piaraan rezim ini dikenali dan dipublish agar masyarakat tahu (& tidak dipercaya lagi)” Tulis Roy Suryo. (fin)
(Fajar)