Beritaindonesia.id – Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut mayoritas pasokan narkoba yang masuk ke Indonesia, berasal dari dua kekuatan besar, China dan Myanmar.
“Sekarang ini lebih banyak dari Myanmar,” ujar Inspektur Utama BNN, Irjen Eko Daniyanto di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2020).
Eko menjelaskan, saat ini, Indonesia masih menjadi sasaran utama para bandar besar narkoba. Mereka menggunakan modus baru untuk pengiriman.
“Makanya sekarang sindikat, bagaimana berkolaborasi dengan sindikat yang lain untuk masuk ke Indonesia. Malaysia tempat transit. Sasaran utamanya adalah Indonesia,” tutur Eko.
Eko mencontohkan, seperti modus yang muncul belakangan dijumpai adalah menggunakan bola karet yang biasa dimainkan oleh anak kecil. Di dalam bola itu, kata Eko, berisikan sabu cair. “Diperiksa dengan alat khusus, tinggal tempel. Dia (deteksi zat narkotika) akan muncul,” akunya.
Selain modus baru, Eko juga menjelaskan akan memperketat pengawasan di wilayah perairan. Hal ini dilakukan mengingat saat dirinya menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, pengiriman narkotika melalui ship to ship masih banyak dijumpai.
“Makanya kita tidak bisa kerja sendiri, BNN, Polri, TNI, bea cukai, imigrasi, semua. yang terutama kita akan berdayakan masyarakat nelayan,” tutup Eko.[asa]