Beritaindonesia.id, JAKARTA – Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi menilai, ada perbedaan mendasar antara Jusul Kalla (JK) saat masih menjadi wakil presiden dengan Ma’ruf Amin yang menjabat wapres saat ini.
Menurut dosen di Universitas Indonesia ini, JK cenderung menjadi media idol karena gesit dan menguasai isu-isu nasional dengan baik. Berbeda dengan Ma’ruf Amin yang terkesan santai.
“JK bisa menjadi media idol karena paham semua aspek kehidupan. Sementara di sisi lain, masyarakat sepertinya belum terbiasa dengan gaya slowly-nya Maruf Amin,” ujar Ari kepada jpnn.com (grup fajar.co.id), Kamis (12/3).
Ari mengemukakan pandangannya menyusul tagar #MarufAminNgapain sempat tren di media sosial Twitter, Rabu (11/3) kemarin.
Ari sebagai mantan wartawan yang pernah bertugas di kantor wakil presiden era Hamzah Haz, juga melihat kecenderungan pemberitaan di media massa tidak memberi porsi lebih pada Ma’ruf Amin.
“Kemungkinan karena isu-isu tidak dikemas dengan baik di kantor Wapres Maruf Amin sekarang ini,” ucapnya.
Meski demikian, pembimbing program doktoral di pasca sarjana Universitas Padjajaran ini, tidak melihat kesalahan ada di Ma’ruf.
“Sekali lagi, kesalahan bukan terletak di Maruf Amin, sepertinya di bagian yang bertanggung jawab mengelola isu dan pemberitaan di sekitar Maruf Amin,” katanya.
Ari juga meyakini Jokowi lebih banyak menjadi fokus pemberitaan bukan karena tidak ada pembagian tugas yang seimbang antara Jokowi dengan Maruf Amin, tetapi karena pengelolaan isu tim yang ada.
“Andaikan kantor Wapres Maruf Amin seperti di era JK atau Hamzah Haz dulu, tentu pusat isu nasional akan terkemas dengan maksimal di era Maruf Amin,” pungkas Ari. (jpnn/fajar)