Beritaindonesia.id — Pandemi Covid-19 juga membuat hancur dunia pendidikan. Khususnya perguruan tinggi. Saat ini, angka putus kuliah sudah mencapai sekitar 50 persen.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi VI DPR, Marwan Jafar, mengaku merasa prihatin dengan situasi dan kondisi sektor pendidikan yang luput dari perhatian. Karena itu, politikus PKB itu menyarankan, Kementerian Pendidikan (Kemendikbud) harus berani melaukan terobosan untuk mencari solusi soal tingginya angka putus kuliah ini.
“Ini harus menjadi perhatian kita semua, Kemendikbud kan punya anggaran besar, Kartu Indonesia Pintar (KIP) harus direvisi,” kata Marwan, ketika dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (22/9).
Marwan juga menegaskan, Kemendikbud harus peka dalam melihat situasi dan kondisi pendidikan di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Sehingga, kata Marwan, mahasiswa yang tidak mampu dan terancam putus kuiah akibat terdampak pandemi Covid-19 dapat diatasi.
Karena sudah sepatutnya sejumlah mahasiswa itu diberi subsidi dan dikasih diskon bagi daerah yang zona merah terdampak pandemi. Oleh karena itu, Mendikbud Nadiem Makarim iharus punya sense of crisis.
“Ini harus ada jalan keluarnya, karena yang terpenting para mahasiswa tidak sampai putus kuliah, karena ini menyangkut masa depan bangsa kita,” tegas mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi itu.
Sebelumnya, Kemendikbud menyebut angka putus kuliah bisa meningkat di tengah pandemi Covid-19. Bahkan, tingkat putus kuliah itu bisa mencapai 50 persen.
(Fajar)